Data-data akun Yahoo itu termasuk tanggal lahir, username, password, dan alamat email lain yang biasanya dipergunakan sebagai backup. Ketika sejumlah akun tersebut dicek, ternyata sebagian besar di antaranya benar-benar aktif, meski alamat emailnya sudah tak bisa digunakan.
Peace menjual akun-akun tersebut dengan harga 3 bitcoin, yang setara dengan USD 1800 atau sekitar Rp 23,5 juta (USD 1 = Rp 13.070). Ia juga mengklaim kalau ratusan juta akun tersebut dikumpulkannya sejak tahun 2012, demikian dikutip detikINET dari The Next Web, Selasa (2/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berkomitmen menjaga keamanan informasi milik pengguna, dan kami menganggap serius klaim semacam ini (peretasan akun). Tim keamanan kami sedang mencari tahu fakta dari kabar ini," tulis Yahoo dalam pernyataannya.
"Yahoo bekerja keras untuk menjaga keamanan pengguna, dan kami selalu mengajak pengguna untuk menggunakan password yang kuat, atau menyimpan password menggunakan Yahoo Account Key, dan menggunakan password berbeda untuk platform yang berbeda," lanjut mereka.
Bukan kali ini saja Peace terlibat dalam pencurian akun-akun media sosial. Sebelumnya ia dikenal sebagai hacker yang menjebol jejaring MySpace dan LinkedIn. (asj/ash)











































