Donald Trump Didukung Miliarder 'Penyelamat' Facebook

Jakarta - Peter Thiel termasuk sosok terkenal di Silicon Valley. Dia adalah investor, entrepreneur dan pendiri PayPal. Saat ini, dia juga duduk di dewan direksi Facebook. Peter belakangan banyak dibicarakan karena mendukung terang-terangan capres Amerika Serikat Donald Trump dari Partai Republik.

Jadi pembicaraan karena umumnya penggiat teknologi di AS adalah simpatisan Partai Demokrat dan tak senang dengan sepak terjang Trump. Bos Facebook sendiri, Mark Zuckerberg, terang-terangan kontra dengan berbagai pernyataan Trump, misalnya soal membangun tembok untuk mencegah imigran.

Bahkan penggiat teknologi yang mendukung Partai Republik juga cenderung kontra dengan Trump. Contohnya saja CEO Hewlet Packard Meg Whitman yang mengaku tidak mendukung Trump.

Thiel sendiri boleh dibilang sangat berjasa bagi Facebook dan Zuckerberg. Dia adalah investor pertama jejaring sosial ini, ketika dulu butuh dana segar untuk mengembangkan perusahaan. Tahun 2004, Thiel menyuntik investasi USD 500 ribu dengan imbalan 10,2% saham dan menjadi direksinya hingga hari ini.

Thiel pun bisa dibilang satu-satunya nama besar dari dunia teknologi yang mendukung Trump. Lelaki eksentrik yang mengaku gay ini berjanji akan mendukung kebijakan Trump, terutama soal ekonomi dan perkembangan teknologi.

"Basis nuklir kita masih menggunakan disket. Jet tempur kita bahkan tidak bisa terbang saat hujan. Dan alih-alih pergi ke Mars, kita malah menginvasi Timur Tengah," katanya di Konvensi Partai Republik, menyesalkan situasi AS saat ini.

"Aku bangga menjadi gay. Aku bangga menjadi bagian Partai Republik. Tapi di atas segalanya, aku ini bangga menjadi orang Amerika," tambahnya seperti yang detikINET kutip dari Reuters, Jumat (22/7/2016).

Banyak pernyataan Thiel yang kontroversial. Dia sangat mendukung hak-hak kaum gay, ingin melegalkan mariyuana dan mendorong agar para pemuda drop out saja dari universitas untuk merintis perusahaan.

Thiel memutuskan mendukung Trump karena yakin sang capres punya solusi untuk memperbaiki kondisi ekonomi AS yang menurun. Saat ini berusia 48 tahun, pria ini lahir di Jerman dan pada umur setahun, dia imigrasi bersama orang tuanya ke Cleveland. Kekayaannya saat ini ditaksir USD 2,8 miliar.

(fyk/rou)