Nokia Android, Awal Kebangkitan Mantan Raja Ponsel
Hide Ads

Nokia Android, Awal Kebangkitan Mantan Raja Ponsel

- detikInet
Selasa, 11 Mar 2014 09:55 WIB
Nokia Android, Awal Kebangkitan Mantan Raja Ponsel
Jakarta - Tentu bukan keputusan yang mudah bagi Nokia. Saat hendak dimiliki Microsoft, mantan raja ponsel era Symbian ini malah berpaling ke Android--meskipun tidak sepenuh hati. Apakah keputusan ini bisa membuat Nokia kembali jadi Raja?

Seperti diketahui, Nokia telah mengumumkan kehadiran keluarga Nokia X. Sebuah lini smartphone yang mengadopsi platform terbuka dari sistem operasi Android. Tak hanya satu, namun tiga smartphone diumumkan sekaligus.

Kendati bukan sepenuhnya mengadopsi Android, setidaknya vendor asal Finlandia itu mampu memberikan kesempatan bagi sistem operasi yang sedang naik daun tersebut bersanding dengan OS lainnya.

Banyak yang beranggapan, sihir Android mampu membuat vendor yang tadinya terpuruk bisa membawa Nokia bangkit lagi. Dan mungkin, Nokia sedang merapal mantranya tersebut untuk menjadi raja ponsel lagi.

Bagi para pesaingnya, mungkin ini alarm yang paling ditakutkan. Bukan tak mungkin Nokia kembali mencuri perhatian para penggila gadget. Karena Nokia dengan platform terbarunya ini mempunyai modal penting.

Apa saja yang bakal terjadi saat Nokia resmi meluncurkan keluarga X April nanti? Dan apa yang menjadi modal penting tersebut? Simak rangkuman detikINET berikut ini.


1. Samsung, Waspadalah!

Samsung memang tengah digdaya di jagat Android. Di segmen bawah hingga ke atas, vendor asal Korea Selatan ini begitu menguasai panggung smartphone. Tapi dengan kehadiran Nokia X, Samsung seharusnya mulai waspada.
Β 
Kendati Nokia X saat ini hanya ditujukan untuk menggasak segmen menengah bawah. Tapi tengok saja desain yang ditawarkan, belum lagi spesifikasi dan sistem operasi yang ditawarkan.
Β 
Dengan harga yang tergolong murah, setidaknya untuk segmen kelas bawah Nokia dipastikan bakal menebar ancaman. Patut ditunggu, seperti apa reaksi Samsung nanti.

1. Samsung, Waspadalah!

Samsung memang tengah digdaya di jagat Android. Di segmen bawah hingga ke atas, vendor asal Korea Selatan ini begitu menguasai panggung smartphone. Tapi dengan kehadiran Nokia X, Samsung seharusnya mulai waspada.
Β 
Kendati Nokia X saat ini hanya ditujukan untuk menggasak segmen menengah bawah. Tapi tengok saja desain yang ditawarkan, belum lagi spesifikasi dan sistem operasi yang ditawarkan.
Β 
Dengan harga yang tergolong murah, setidaknya untuk segmen kelas bawah Nokia dipastikan bakal menebar ancaman. Patut ditunggu, seperti apa reaksi Samsung nanti.

2. Ancaman Bagi Ponsel China

Selain Samsung, kompetitor lain yang patut waspada adalah vendor ponsel China. Terlebih lagi yang mengusung merek lokal. Dengan harga yang tak sampai Rp 2 juta, jelas segmen pasar yang hendak diterkam Nokia adalah segmen pengguna Android ponsel China.

Dan patut digarisbawahi juga, Nokia telah menegaskan tak akan menjual mahal lini ponselnya. Tak cuma ponsel Android Nokia X, ponsel seri Lumia pun rencananya akan turun harga tanpa mengorbankan kualitas teknologi premiumnya.

Dan kabar baiknya lagi, ponsel Android pun harganya juga tak akan pernah jauh lebih tinggi dari Lumia. Jadi bisa dipastikan, Nokia akan terus menekan harga lini-lini ponselnya agar bisa lebih terjangkau.

2. Ancaman Bagi Ponsel China

Selain Samsung, kompetitor lain yang patut waspada adalah vendor ponsel China. Terlebih lagi yang mengusung merek lokal. Dengan harga yang tak sampai Rp 2 juta, jelas segmen pasar yang hendak diterkam Nokia adalah segmen pengguna Android ponsel China.

Dan patut digarisbawahi juga, Nokia telah menegaskan tak akan menjual mahal lini ponselnya. Tak cuma ponsel Android Nokia X, ponsel seri Lumia pun rencananya akan turun harga tanpa mengorbankan kualitas teknologi premiumnya.

Dan kabar baiknya lagi, ponsel Android pun harganya juga tak akan pernah jauh lebih tinggi dari Lumia. Jadi bisa dipastikan, Nokia akan terus menekan harga lini-lini ponselnya agar bisa lebih terjangkau.

3. Bukan Android Biasa

Hampir semua vendor yang mengadopsi Android melakukan kustomisasi tampilan. Tujuannya tentu saja untuk membedakannya dengan produk sejenis dari pesaing.

Nah, Nokia mengadopsi Android dengan langkah serupa. Dan kustomisasi Android ala Nokia sangat mungkin menarik perhatian. Terlebih, Nokia cukup kuat dalam beberapa bidang software. Aplikasi peta mereka misalnya, terbilang superior.

Nokia juga berpengalaman mendesain software sendiri. Sehingga kustomisasi yang mereka lakukan untuk Android bisa menjadi keunggulan tersendiri.
Β 
Beberapa komentar menyebutkan, Nokia X seperti menggenggam handset Windows Phone dengan ekosistem yang kuat dari Android. Perpaduan sempurna? Kita lihat saja nanti.

3. Bukan Android Biasa

Hampir semua vendor yang mengadopsi Android melakukan kustomisasi tampilan. Tujuannya tentu saja untuk membedakannya dengan produk sejenis dari pesaing.

Nah, Nokia mengadopsi Android dengan langkah serupa. Dan kustomisasi Android ala Nokia sangat mungkin menarik perhatian. Terlebih, Nokia cukup kuat dalam beberapa bidang software. Aplikasi peta mereka misalnya, terbilang superior.

Nokia juga berpengalaman mendesain software sendiri. Sehingga kustomisasi yang mereka lakukan untuk Android bisa menjadi keunggulan tersendiri.
Β 
Beberapa komentar menyebutkan, Nokia X seperti menggenggam handset Windows Phone dengan ekosistem yang kuat dari Android. Perpaduan sempurna? Kita lihat saja nanti.

4. Abaikan Plastik dengan Desain Menarik

Nokia terkenal cukup jagoan jika bicara soal desain ponsel. Mereka tampak sungguh-sungguh dalam hal tampilan luar ini, bahkan untuk ponsel murahnya sekalipun.

Tengok saja deretan ponsel jadul besutan Nokia. Banyak yang memiliki desain unik namun menarik, lain daripada yang lain. Dari hasil wawancara detikINET dengan master desain Nokia, bukan tak mungkin desain ciamik akan kembali diperagakan.

Desain untuk seri Windows Phone Nokia juga lumayan bagus. Tidak terlihat murahan dan materialnya pun berkualitas. Keahlian Nokia di bidang desain ini mungkin akan membuat ponsel Android besutannya punya sisi lebih dalam penampilan.
Β 
Lihat saja detail dari Nokia X, perpaduan bahan polycarbonate bermutu tinggi ditunjang dengan desain elegan membuat ponsel ini layak digenggam oleh siapapun tanpa perlu takut bahan beracun.

4. Abaikan Plastik dengan Desain Menarik

Nokia terkenal cukup jagoan jika bicara soal desain ponsel. Mereka tampak sungguh-sungguh dalam hal tampilan luar ini, bahkan untuk ponsel murahnya sekalipun.

Tengok saja deretan ponsel jadul besutan Nokia. Banyak yang memiliki desain unik namun menarik, lain daripada yang lain. Dari hasil wawancara detikINET dengan master desain Nokia, bukan tak mungkin desain ciamik akan kembali diperagakan.

Desain untuk seri Windows Phone Nokia juga lumayan bagus. Tidak terlihat murahan dan materialnya pun berkualitas. Keahlian Nokia di bidang desain ini mungkin akan membuat ponsel Android besutannya punya sisi lebih dalam penampilan.
Β 
Lihat saja detail dari Nokia X, perpaduan bahan polycarbonate bermutu tinggi ditunjang dengan desain elegan membuat ponsel ini layak digenggam oleh siapapun tanpa perlu takut bahan beracun.

5. Punya Kamera Canggih

Kendati bukan yang pertama, Nokia terbilang terdepan dalam teknologi kamera. Nokia cukup giat mengembangkan teknologi kamera ponsel. Bahkan ketika masih memakai sistem operasi Symbian, kamera ponsel Nokia punya keunggulan.

Misalnya Nokia N8 yang dibekali kamera 12 megapixel. Kebiasaan itu berlanjut sampai Nokia PureView 808 yang memiliki kamera resolusi 41 megapixel.
Β 
Bayangkan jika Nokia memproduksi ponsel Android dan memasukkan teknologi kamera yang dimilikinya. Tentu akan menjadi produk ponsel yang handal dalam sektor fotografi.

Keunggulan kamera juga bisa menjadi faktor pembeda. Sehingga Android besutan Nokia berpotensi besar dapat laku di pasaran.

Namun sayangnya, Nokia belum berencana menghadirkan kamera 41 megapixel versi Lumia di seri Android dalam waktu dekat ini.

5. Punya Kamera Canggih

Kendati bukan yang pertama, Nokia terbilang terdepan dalam teknologi kamera. Nokia cukup giat mengembangkan teknologi kamera ponsel. Bahkan ketika masih memakai sistem operasi Symbian, kamera ponsel Nokia punya keunggulan.

Misalnya Nokia N8 yang dibekali kamera 12 megapixel. Kebiasaan itu berlanjut sampai Nokia PureView 808 yang memiliki kamera resolusi 41 megapixel.
Β 
Bayangkan jika Nokia memproduksi ponsel Android dan memasukkan teknologi kamera yang dimilikinya. Tentu akan menjadi produk ponsel yang handal dalam sektor fotografi.

Keunggulan kamera juga bisa menjadi faktor pembeda. Sehingga Android besutan Nokia berpotensi besar dapat laku di pasaran.

Namun sayangnya, Nokia belum berencana menghadirkan kamera 41 megapixel versi Lumia di seri Android dalam waktu dekat ini.

6. Berharap Sihir Android

Ponsel Android besutan Nokia, seperti disebutkan di atas, akan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan kompetitor.

Perpaduan antara software menarik, teknologi kamera yang superior, serta desain yang menarik, bisa menjadi kartu truf Nokia untuk menjadi pemain Android yang disegani.

Andai saja Nokia mau berkorban lebih banyak lagi dengan melungsurkan teknologi Lumia untuk dibenamkan di seri Android, bukan tak mungkin Nokia bisa bersaing dengan serius di segmen atas untuk mengejar ketertinggalan dari Samsung dan Apple.

6. Berharap Sihir Android

Ponsel Android besutan Nokia, seperti disebutkan di atas, akan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan kompetitor.

Perpaduan antara software menarik, teknologi kamera yang superior, serta desain yang menarik, bisa menjadi kartu truf Nokia untuk menjadi pemain Android yang disegani.

Andai saja Nokia mau berkorban lebih banyak lagi dengan melungsurkan teknologi Lumia untuk dibenamkan di seri Android, bukan tak mungkin Nokia bisa bersaing dengan serius di segmen atas untuk mengejar ketertinggalan dari Samsung dan Apple.

7. Punya Ekosistem Bagus

Selain Apple, Nokia juga cukup serius dalam upaya membangun ekosistem produknya. Hal itu bisa dilihat dari tingginya animo para developer menyambut kehadiran Nokia X.

Hal ini tentu membuat senang para petinggi Nokia. Bagi mereka, konten adalah raja. Nokia paham, sehebat apapun smartphone yang dirilis, tanpa dukungan konten yang mumpuni, tak akan menarik perhatian pengguna.

Bukan tanpa sebab jika di sela peluncuran Nokia X yang turut dihadiri detikINET di Barcelona, Spanyol, juga disertai dengan satu event khusus yang ditujukan untuk menggaet para pengembang aplikasi. Mulai dari bus tingkat hingga satu ruangan khusus disewa untuk pestanya para developer.

Demi tujuan itulah, Nokia berupaya menggaet sebanyak-banyaknya developer untuk memperkaya konten Nokia X. Dengan begitu, Nokia bisa memenuhi permintaan pengguna akan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan.

Tentu saja Nokia sudah merumuskan formula yang jitu agar developer tertarik mengembangkan aplikasi di ekosistem Nokia X. Misalnya saja lewat iming-iming skema bagi hasil yang menarik.

7. Punya Ekosistem Bagus

Selain Apple, Nokia juga cukup serius dalam upaya membangun ekosistem produknya. Hal itu bisa dilihat dari tingginya animo para developer menyambut kehadiran Nokia X.

Hal ini tentu membuat senang para petinggi Nokia. Bagi mereka, konten adalah raja. Nokia paham, sehebat apapun smartphone yang dirilis, tanpa dukungan konten yang mumpuni, tak akan menarik perhatian pengguna.

Bukan tanpa sebab jika di sela peluncuran Nokia X yang turut dihadiri detikINET di Barcelona, Spanyol, juga disertai dengan satu event khusus yang ditujukan untuk menggaet para pengembang aplikasi. Mulai dari bus tingkat hingga satu ruangan khusus disewa untuk pestanya para developer.

Demi tujuan itulah, Nokia berupaya menggaet sebanyak-banyaknya developer untuk memperkaya konten Nokia X. Dengan begitu, Nokia bisa memenuhi permintaan pengguna akan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan.

Tentu saja Nokia sudah merumuskan formula yang jitu agar developer tertarik mengembangkan aplikasi di ekosistem Nokia X. Misalnya saja lewat iming-iming skema bagi hasil yang menarik.

8. Kemudahan Beli Aplikasi

Dibandingkan toko aplikasi kompetitornya,Β  Nokia Store akan menerapkan pembelian aplikasi melalui metode potong pulsa. Langkah ini dinilai paling praktis ketimbang membeli menggunakan kartu kredit.

Nokia juga menyebutkan bahwa metode ini menjadi jawaban dari kelemahan toko aplikasi lain seperti App Store milik Apple maupun Play Store punya Google yang selalu menyaratkan kartu kredit dalam pembelian aplikasi. Padahal, metode pembayaran kartu kredit sangat tidak populer di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

"Cara potong pulsa lebih praktis dari kartu kredit. Nah, dengan kemudahan ini akan membuat developer melihat Nokia X sebagai sumber pundi-pundi uang. Dengan sendirinya, Nokia X telah membentuk pasar baru," papar Head of Communications for Mobile Phones Nokia, Saulo Passos,.

Passos menambahkan Nokia tidak bakal menerapkan strategi membeli tiap kali download aplikasi. Sebaliknya, Nokia justru akan mempersilakan pengguna menjajal terlebih dulu aplikasi itu sebelum membelinya.

”Kemungkinan pengguna mau membeli aplikasi dengan cara menjajal dulu lebih tinggi, daripada mereka harus langsung membeli di awal. Dengan begitu kesempatan untuk aplikasi buatan developer dibeli pengguna jadi semakin besar,” pungkasnya.

8. Kemudahan Beli Aplikasi

Dibandingkan toko aplikasi kompetitornya,Β  Nokia Store akan menerapkan pembelian aplikasi melalui metode potong pulsa. Langkah ini dinilai paling praktis ketimbang membeli menggunakan kartu kredit.

Nokia juga menyebutkan bahwa metode ini menjadi jawaban dari kelemahan toko aplikasi lain seperti App Store milik Apple maupun Play Store punya Google yang selalu menyaratkan kartu kredit dalam pembelian aplikasi. Padahal, metode pembayaran kartu kredit sangat tidak populer di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

"Cara potong pulsa lebih praktis dari kartu kredit. Nah, dengan kemudahan ini akan membuat developer melihat Nokia X sebagai sumber pundi-pundi uang. Dengan sendirinya, Nokia X telah membentuk pasar baru," papar Head of Communications for Mobile Phones Nokia, Saulo Passos,.

Passos menambahkan Nokia tidak bakal menerapkan strategi membeli tiap kali download aplikasi. Sebaliknya, Nokia justru akan mempersilakan pengguna menjajal terlebih dulu aplikasi itu sebelum membelinya.

”Kemungkinan pengguna mau membeli aplikasi dengan cara menjajal dulu lebih tinggi, daripada mereka harus langsung membeli di awal. Dengan begitu kesempatan untuk aplikasi buatan developer dibeli pengguna jadi semakin besar,” pungkasnya.

9. Faktor BBM

Selain bisa Android dan beragam aplikasinya, kelebihan lain yang bisa jadi faktor penentu untuk kesuksesan trio jagoan Nokia X adalah aplikasi BlackBerry Messenger (BBM).

Tak bisa dipungkiri, fitur ini juga menjadi andalan bagi Samsung dan vendor ponsel China lainnya begitu dibebaskan untuk iOS dan Android. Hal yang sama juga akan diterapkan Nokia.

Bahkan Chris Weber, Executive Vice President Nokia Global Sales & Marketing Nokia, saat berbincang dengan detikINET di Barcelona, mengaku akan ikut mempromosikan BBM di setiap kampanye pemasaran Nokia.

"Tentu saja, kami akan ikut memperkenalkan ke publik bahwa BBM kini sudah bisa di ponsel kami," kata Weber.

Bukan tanpa alasan jika Nokia akhirnya membuka tangan untuk aplikasi jagoan dari salah satu kompetitornya tersebut. Dan usut punya usut, BBM ini ternyata hadir karena faktor pengguna di Indonesia.

Weber memang tak memungkiri kesaktian BBM bagi pengguna di Indonesia. Ia pun sadar betul, aplikasi instant messaging ini masih begitu diminati meskipun sejatinya banyak sekali pilihan untuk chatting. Maka, BBM pun hadir tak cuma sebagai pelengkap.

9. Faktor BBM

Selain bisa Android dan beragam aplikasinya, kelebihan lain yang bisa jadi faktor penentu untuk kesuksesan trio jagoan Nokia X adalah aplikasi BlackBerry Messenger (BBM).

Tak bisa dipungkiri, fitur ini juga menjadi andalan bagi Samsung dan vendor ponsel China lainnya begitu dibebaskan untuk iOS dan Android. Hal yang sama juga akan diterapkan Nokia.

Bahkan Chris Weber, Executive Vice President Nokia Global Sales & Marketing Nokia, saat berbincang dengan detikINET di Barcelona, mengaku akan ikut mempromosikan BBM di setiap kampanye pemasaran Nokia.

"Tentu saja, kami akan ikut memperkenalkan ke publik bahwa BBM kini sudah bisa di ponsel kami," kata Weber.

Bukan tanpa alasan jika Nokia akhirnya membuka tangan untuk aplikasi jagoan dari salah satu kompetitornya tersebut. Dan usut punya usut, BBM ini ternyata hadir karena faktor pengguna di Indonesia.

Weber memang tak memungkiri kesaktian BBM bagi pengguna di Indonesia. Ia pun sadar betul, aplikasi instant messaging ini masih begitu diminati meskipun sejatinya banyak sekali pilihan untuk chatting. Maka, BBM pun hadir tak cuma sebagai pelengkap.
Halaman 2 dari 20
(rou/rou)