Beberapa nama pun dikedepankan sebagai calon yang paling pantas memegang komando Microsoft, salah satu raksasa teknologi dunia. Ada calon yang terbilang mengejutkan.
Jadi, siapa saja yang dinilai pantas dan punya kans kuat melanjutkan kepemimpinan di Microsoft? Berikut para sosoknya yang disarikan detikINET dari PCMag.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Craig Federighi
|
Namanya belakangan makin bersinar. Pada perhelatan Apple Worldwide Developer Conference tahun ini, dia sukses memukau audiens.
Craig bertanggungjawab terhadap pengembangan software Apple. Termasuk produk kunci seperti Mac OS X dan sistem operasi mobile iOS 7.
Federighi mungkin tepat menjadi CEO Microsoft. Kepakarannya dalam bidang software kemungkinan bisa membuat software Microsoft kembali berjaya seperti pada masa keemasannya.
2. Sheryl Sandberg
|
Artinya, Sheryl menjadi tangan kanan Mark Zuckerberg, CEO Facebook. Berbagai keputusan penting soal strategi Facebook ke depan turut diputuskannya.
Sandberg tidak menampik kemungkinan untuk keluar dari Facebook dan meraih jenjang lebih tinggi. Terlebih, sulit mendongkel Zuckerberg yang masih muda dan cukup sukses memimpin Facebook.
Sudah pasti Sheryl punya kapabilitas memimpin Microsoft. Jika benar menjadi CEO Microsoft, ia akan menyaingi Marissa Mayer, CEO Yahoo, sebagai wanita paling berkuasa di jagat teknologi.
3. Steven Sinofsky
|
Sinofsky kabarnya dilengserkan Steve Ballmer karena berselisih paham. Padahal, dia adalah orang yang paling tahu soal Windows.
Saat ini, Sinofsky belum berlabuh ke perusahaan lain. Dengan lengsernya Ballmer, bisa jadi dia akan ditarik lagi oleh Microsoft untuk menempati jabatan CEO.
Terlebih, Sinofsky sudah sangat lama bekerja di Microsoft. Masih banyak yang bisa diberikannya untuk perusahaan yang didirikan Bill Gates tersebut.
4. Thorsten Heins
|
Saat ini, Heins adalah CEO BlackBerry. Di tangannya, BlackBerry belum mampu bangkit meskipun sudah berusaha keras dengan senjata OS BlackBerry 10.
Banyak pihak menilai, kegagalan BlackBerry bukan kesalahan Heins. BlackBerry 10 banyak dipuji, namun dinilai sudah terlambat meluncur ke pasaran.
Dengan situasi di BlackBerry yang makin tidak kondusif, bisa jadi Heins mencari kapal lain.Dan tidak mustahil dia akan berlabuh ke Microsoft.
5. Stephen Elop
|
Di bawah kepemimpinannya, Nokia memilih Windows Phone sebagai sistem operasi utama. Sayangnya sampai saat ini, Nokia masih belum mampu menyaingi iPhone dan Android.
Sebelum di Nokia, Elop adalah kepala divisi bisnis Microsoft. Dia juga menjadi salah satu pemegang saham terbesar di Microsoft.
Riwayat kedekatannya dengan Microsoft bukan tidak mungkin memicu Elop untuk kembali lagi ke sana. Dan menjadi suksesor Steve Ballmer.
6. Reed Hastings
|
Latar belakangnya sebagai insinyur software membuat keahliannya tidak diragukan. Dia juga cukup sukses memimpin Netflix yang layanannya kian diminati.
Faktor pendukung lainnya, Hastings pernah masuk dalam dewan pimpinan Microsoft pada tahun 2007 sampai tahun 2012. Dia mengaku senang dengan pengalamannya di Microsoft.
Sebagai perusahaan yang fokus utamanya memproduksi software, Microsoft sepertinya tidak salah pilih jika meminang Hastings sebagai CEO mereka.
7. Bill Gates
|
Gates memang sudah lama tidak aktif lagi di Microsoft dan memilih menyibukkan diri dalam urusan kemanusiaan di yayasan Bill and Melinda Gates Foundation.
Apakah Gates akan turun gunung dan kembali lagi menjadi CEO Microsoft? Meski dianggap kecil kemungkinannya, bukan tidak mungkin Gates tergerak memimpin lagi perusahaannya itu.
Apalagi Microsoft sedang kepayahan berkompetisi di industri mobile. Gates bisa jadi kembali untuk membangkitkan perusahaannya.
Halaman 2 dari 8