Jangan Bilang-bilang, AI LinkedIn Bisa Tulis Surat Lamaran & Edit CV
Hide Ads

Jangan Bilang-bilang, AI LinkedIn Bisa Tulis Surat Lamaran & Edit CV

Josina - detikInet
Rabu, 19 Jun 2024 22:10 WIB
LinkedIn, sebuah jaringan sosial milik Microsoft Corp akan melakukan PHK 716 karyawannya. Selain itu, mereka juga akan menutup aplikasi miliknya yang berada di China, InCareer.
Foto: Aytac Unal/Anadolu Agency/Getty Images
Jakarta -

Pada tahun lalu, LinkedIn mulai bereksperimen dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk para pencari kerja di platformnya.

Kini, LinkedIn telah menambahkan banyak kemampuan baru berbasis AI untuk pelanggan premiumnya yang #OpentoWork, termasuk resume yang dipersonalisasi, surat lamaran yang dibantu AI, dan lebih banyak pencarian kerja melalui percakapan.

Perubahan ini dimaksudkan untuk mempercepat beberapa aspek yang paling membosankan dalam mencari pekerjaan. Contohnya, fitur pencarian kerja yang telah diubah sekarang memungkinkan pengguna untuk mencari posisi dengan pertanyaan seperti "carikan saya pekerjaan pemasaran yang sepenuhnya jarak jauh dan bergaji setidaknya $100.000 per tahun," atau "carikan peran pengembangan bisnis di bidang bioteknologi."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semua itu adalah deskripsi yang relatif sederhana, namun siapa pun yang pernah mencari pekerjaan di LinkedIn tanpa bantuan AI tahu bahwa sering kali sulit untuk mempersempit daftar lowongan dengan kata kunci.

Setelah pengguna menemukan peran yang diminati, asisten bawaan bisa memberikan umpan balik tentang kualifikasi Anda dan membantu aplikasi pengguna. Pengguna bisa mengunggah salinan resume saat ini dan AI LinkedIn akan memberikan saran mengenai apa yang harus diperbarui berdasarkan deskripsi pekerjaan.

ADVERTISEMENT

Hal ini dapat mencakup saran mengenai pengalaman spesifik yang perlu ditonjolkan atau kemampuan untuk menulis ulang seluruh bagian dokumen. Demikian juga, LinkedIn bisa membuat surat lamaran berdasarkan pengalaman pengguna dan pekerjaan yang ingin dilamar.

LinkedIn Product Manager Rohan Rajiv, mengatakan bahwa alat ini dimaksudkan untuk menjadi titik tolak bagi pengguna, bukan sebagai solusi lengkap.

"Apa yang ingin kami lakukan adalah memudahkan orang-orang yang kesulitan menceritakan kisah mereka, kesulitan menatap layar kosong dan mencoba menyusun sesuatu untuk setidaknya memulai," katanya yanga dikutip detikINET dari Engadget, Rabu (19/6/2024).

Namun, ia juga mencatat bahwa perusahaan masih dalam tahap awal dari dorongan AI dan pada akhirnya dapat mengotomatisasi lebih banyak proses lamaran pekerjaan.




(jsn/fay)