Meta berencana untuk menghentikan pengembangan fitur NFT di Facebook dan Instagram. Rencana ini diumumkan di tengah lesunya pasar kripto dan NFT.

"Di seluruh perusahaan, kami mencermati apa yang kami prioritaskan untuk meningkatkan fokus kami," kata Commerce and Fintech Lead di Meta Stephane Kasriel dalam cuitannya di Twitter, seperti dikutip dari The Verge, Selasa (14/3/2023).

"Kami menghentikan dukungan untuk koleksi digital (NFT) untuk saat ini agar bisa fokus pada cara lain untuk mendukung kreator, orang-orang, dan bisnis," sambungnya.

Keputusan ini berarti Meta akan menghentikan uji coba minting dan menjual NFT di Instagram, serta opsi untuk membagikan NFT di Instagram dan Facebook dalam beberapa pekan ke depan.

Meta pertama kali menguji coba fitur NFT di Instagram secara terbatas pada Mei 2022, diikuti dengan Facebook pada Juni 2022. Pada Juli 2022, Meta memperluas dukungan NFT di Instagram untuk kreator di 100 negara. Kurang dari setahun kemudian, dukungan untuk NFT dimatikan.

CEO Meta Mark Zuckerberg memiliki visi untuk mengintegrasikan NFT dengan metaverse yang dibangun oleh Meta. Zuckerberg pernah mengatakan pengguna metaverse akan bisa minting baju virtual sebagai NFT suatu saat nanti.

Juru bicara Meta mengatakan pihaknya mengalihkan investasi dari NFT ke produk lainnya seperti Meta Pay, serta fitur yang memungkinkan kreator mendapatkan uang dari iklan di Reels. Meta sendiri baru saja menghentikan program Reels Play yang memungkinkan kreator mendapatkan bonus dari video Reels.

Fitur NFT menjadi salah satu korban dari upaya Zuckerberg untuk menjadikan tahun 2023 sebagai tahun efisiensi. Reality Labs, divisi Meta yang mengurusi produk AR dan VR, merugi USD 13,7 miliar tahun lalu. Pada November 2022, Meta melakukan PHK besar-besaran dan merumahkan 11.000 karyawan.

Meski ditinggalkan Meta dan memperlihatkan tanda-tanda kolaps, perusahaan lain masih meramaikan pasar NFT. Reddit masih mempromosikan avatar NFT, sedangkan Starbucks belum lama ini menjual 2.000 NFT yang masing-masing senilai USD 100.