Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) meluncurkan sistem informasi pemantau kebakaran lahan dan hutan terbaru berbasis website dan aplikasi mobile.
Prof Dr Thomas Djamaluddin Kepala LAPAN menyampaikan ini dalam Rapat Koordinasi Nasional Citra Satelit Penginderaan Jauh Tahun 2020 bertema 'Pemanfaatan Teknologi Penginderaan Jarak Jauh Cerdas dan Inovatif untuk Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia, Selasa (28/1/2020), di Istana Ballroom, Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta Pusat. Acara ini dibuka Menristek Bambang Brodjonegoro.
![]() |
Menurut Thomas, citra satelit saat ini menjadi kebutuhan yang harus ada untuk rencana detil tata ruang, pembangunan, deteksi awal kebencanaan dan kerusakan lingkungan termasuk tanggap darurat ketika terjadi bencana. LAPAN bisa memberikan citra satelit dan bagaimana pemanfaataanya bisa dikoordinasikan.
"Terkait kebencanaan, kami bisa berikan peringatan dini terkait potensi kebakaran hutan. Kami menyediakan aplikasi LAPAN fire hotspot yang memberi koordinar panas yang bisa menjadi penyebab kebakaran hutan," kata Thomas.
Menurut Thomas, cukup dengan menggunakan smartphone berbasis android, pihak kementerian dan lembaga daerah bisa mengidentifikasi hotspot. LAPAN pun menggunakan citra satelit yang resolusinya lebih baik agar diharapkan koordinat yang diperoleh oleh informasi tersebut akurat dan dapat memperbesar persentase pencegahan kebakaran hutan.
"Kami juga mengembangkan aplikasi lain, ini dikarenakan LAPAN ingin meningkatkan layanan," kata dia.
Lebih lanjut, LAPAN juga tengah mengembangkan aplikasi dan platform lain salah satunya Program Riset Nasional PLATYPUS LAPAN. Diharapkan perkembangan riset dan inovasi dari LAPAN bisa memberikan dampak yang signifikan untuk mencegah kerusakan lingkungan.
(ask/fay)