Komdigi Perluas Garuda Spark ke Medan, Fokus Agrikultur dan Foodtech
Hide Ads

Komdigi Perluas Garuda Spark ke Medan, Fokus Agrikultur dan Foodtech

Agus Tri Haryanto - detikInet
Rabu, 01 Okt 2025 13:46 WIB
Menkomdigi Meutya Hafid
Menkomdigi Meutya Hafid (Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET)
Medan -

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan memperluas Garuda Spark Innovation Hub ke Kota Medan, Sumatera Utara. Sebelumnya, pusat inovasi tersebut sudah lebih dulu hadir di Bandung dan Jakarta.

Garuda Spark Innovation Hub ini difokuskan pada sektor agrikultur, teknologi pangan, dan perdagangan, untuk melahirkan generasi muda yang mampu bersaing sebagai inovator digital di tingkat nasional maupun global.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan keberadaan Garuda Spark Innovation Hub di Sumatera Utara dipilih karena memiliki ekosistem industri kreatif yang berkembang pesat serta pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sumatera Utara punya kreativitas tinggi dan ekonomi yang tumbuh lebih cepat dari rata-rata nasional. Kehadiran Hub ini akan menjadi ruang belajar sekaligus ruang kreasi anak muda Medan," kata Meutya dalam Kuliah Perdana di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Senin (29/9/2025).

ADVERTISEMENT

Melalui Garuda Spark Innovation Hub, mahasiswa dan generasi muda Medan akan mendapat akses literasi digital, pelatihan keterampilan, hingga kesempatan berkolaborasi dengan industri dan pemerintah. Menkomdigi mencontohkan, Sumatera Utara kerap mengirimkan perwakilan dalam kompetisi nasional bidang kreativitas.

Garuda Spark Innovation Hub menjadi strategi Komdigi menyiapkan talenta digital untuk mencapai target Indonesia Emas 2045.

Pusat inovasi ini memiliki fokus berbeda di tiap kota sesuai potensi dan ekosistemnya. Di Bandung, hub ini diarahkan pada pengembangan kecerdasan buatan (AI), sementara di Jakarta difokuskan untuk mendukung pertumbuhan e-commerce. Adapun di Medan, Sumatera Utara, Garuda Spark Innovation Hub akan menitikberatkan pada agrikultur, teknologi pangan (foodtech), dan perdagangan digital (trade platform).

"Bakatnya sudah ada, tinggal kita sediakan wadah agar mereka bisa berkembang. Kita ingin Gen Z tidak hanya jadi pengguna teknologi, tapi penggerak transformasi digital Indonesia," ujarnya.

Komdigi juga menggandeng sejumlah mitra global, seperti Microsoft dan Uni Emirat Arab, untuk menghadirkan program pelatihan talenta digital. Langkah ini sejalan dengan target pemerintah menyiapkan jutaan coder dan pengembang aplikasi di Indonesia.

"Gen Z adalah prosumer digital. Mereka jangan hanya konsumsi, tapi juga produksi. Kita juga mendorong penggunaan produk AI dalam negeri supaya bisa tumbuh setara dengan produk global," tambah Meutya.

Menkomdigi menutup pesannya dengan menekankan bahwa penguasaan kecerdasan artifisial harus tetap berpijak pada nilai kemanusiaan dan kearifan lokal.

"Kita harus jadi tuan di rumah sendiri, mengembangkan teknologi sesuai nilai-nilai bangsa, termasuk kearifan lokal Sumatera Utara yang sangat kaya dan beragam," pungkasnya.




(agt/fay)
Berita Terkait