Sejak didirikan 21 Januari 2025, Asosiasi Antariksa Indonesia (ARIKSA) menjadi wadah bagi para pelaku, pakar, profesional, dan pemerhati dunia antariksa, berkolaborasi mengembangkan industri antariksa Tanah Air.
Kehadiran asosiasi antariksa ini sekaligus memperkuat posisi dan peran strategis Indonesia di industri antariksa internasional. Pendirian ARIKSA dilandasi visi besar untuk mendukung kemajuan industri antariksa nasional sehingga Indonesia menjadi salah satu pemain utama di dunia internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendiri dan Ketua Umum ARIKSA Adi Rahman Adiwoso memperkenalkan asosiasi ini beserta jajaran kepengurusannya saat membuka diskusi panel bertajuk 'Antariksa: Urgensi dan Relevansi untuk Indonesia', di The Residence Onfive, Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (21/8/2025).
![]() |
"Rencana kerja jangka Panjang ARIKSA adalah mewujudkan visi dan misi asosiasi dengan menciptakan ekosistem yang kondusif dalam menunjang industri keantariksaan," sebutnya.
Selain Adi Rahman yang juga merupakan CEO PT Pasifik Satelit Nusantara, jajaran pendiri dan dewan pengurus ARIKSA juga diisi oleh pengusaha muda nasional Aryo PS Djojohadikusumo serta David Fernando Audy.
Pendirian ARIKSA turut disaksikan Ketua National Air and Space Power Center of Indonesia (NASPCI), Marsekal Pertama TNI Penny Radjendra, serta Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Robertus Heru Triharjanto.
Nama-nama lain yang tak asing di industri ini juga terlihat dalam daftar susunan organisasi ARIKSA 2025-2029, antara lain Menteri Komunikasi dan Informatika ke-5 Rudiantara sebagai Ketua Dewan Pembina, dan Menteri Luar Negeri ke-17 Retno Marsudi sebagai anggota Dewan Pengawas.
Menyadari usia ARIKSA yang masih seumur jagung, salah satu rencana kerja jangka pendek ARIKSA adalah gencar melakukan sosialisasi tentang organisasi ini, termasuk menggelar diskusi panel yang berlangsung hari ini.
"Tahap awal rencana kerja jangka pendek ARIKSA meliputi, satu, memperkenalkan ARIKSA kepada publik yang meliputi para pemangku kepentingan nasional hingga pihak-pihak internasional," kata Adi.
Berikut adalah Rencana Kerja Jangka Pendek ARIKSA:
- Perkenalan asosiasi kepada publik
- Mendorong penyusunan dan pengesahan kebijakan keantariksaan
- Mencanangkan program pemberdayaan SDM antariksa nasional
- Mewujudkan kolaborasi peluncuran roket di Indonesia
- Mendukung percepatan pendirian bandara antariksa dan kapabilitas manufaktur satelit di Indonesia.
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi tersebut, kata Adi, ARIKSA memiliki tiga komite utama yaitu Komite Teknologi dan Industri, Komite Regulasi, dan Komite Pengamanan SDM. Masing-masing dai tugas komite dijabarkan di bawah ini.
- Komite Teknologi dan Industri, mendorong penguatan teknologi dan industry keantariksaan melalui riset, pengembangan, dan kolaborasi ekosistem dari hulu ke hilir.
"Tujuan utamanya adalah mendorong terbangunnya ekosistem antariksa yang mandiri di mana Indonesia memiliki rantai antariksa yang lebih mulai dari dulu sampai kini," Adi menjelaskan.
- Komite Regulasi, mengadvokasi suara dan aspirasi pelaku industri kepada regulator keantariksaan dalam rangka penyusunan serta kebijakan yang mendukung ekosistem antariksa nasional.
"Komite ini berperan sebagai pengumpu antara industri dan regulator dengan harapan dapat mendorong pelaksanaan space policy," kata Adi.
- Komite pengembangan SDM, mendorong pengembangan sumber daya manusia yang unggul dan kompeten guna memperkuat ekosistem serta mendukung pertumbuhan industri keantariksaan nasional.
"Ini salah satu yang paling penting. Upaya pengembangan tidak hanya menyasar ke level akademik, tapi mulai dari pendidikan menengah hingga perguruan tinggi. Komite diharapkan juga dapat membuat program pelatihan, mendukung partisipasi kompetisi keantariksaan lokal maupun internasional, serta peningkatan kapasitas SDM Indonesia," urainya.
Berikut adalah susunan kepengurusan ARIKSA periode 2025-2029.
Susunan Organisasi ARIKSA 2025-2029
Dewan Pengurus
Ketua Umum ARIKSA
Adi Rahman Adiwoso (Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara)
Sekretaris Jenderal
Aryo PS Djojohadikusumo (WKU Bidang ESDM Kadin)
Wasekjen dan Ketua Harian
Sigit Jatiputro (General Manager PT Pasifik Satelit Nusantara)
Bendahara Umum
David Fernando Audy (Direktur Dian Swastika Sentosa, Sinar Mas Group)
Wakil Bendahara Umum
Anggarini Surjaatmadja (Direktur Strategi dan Korporasi PT Pasifik Satelit Nusantara)
Juru Bicara
Ann Cammaro (Founder & CEO Antarexxa)
Dewan Pembina
Ketua
Rudiantara (Menteri Komunikasi dan Informatika ke-5)
Anggota
- Stella Christie (Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi)
- Tatacipta Dirgantara (Rektor ITB)
- lda Bagus Rahmadi Supancana (Profesor Hukum Antariksa Universitas Atmajaya)
- Marsekal Pertama TNI Dr Penny Radjendra (Ketua National Air and Space Power Centre Indonesia)
- Robertus Heru Triharjanto (Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN)
- Rokhis Khomarudin (Kepala Pusat Riset Geoinformatika BRIN)
- Polana B. Pramesti (Direktur Utama AirNav Indonesia Periode 2022-2025).
Dewan Pengawas
Ketua
Burhanuddin Abdullah (Gubernur Bank Indonesia ke-12)
Anggota
- Sofyan Djalil (Menteri Komunikasi dan Informatika ke-2)
- Retno L.P Marsudi (Menteri Luar Negeri ke-17)
- Erna Sri Adiningsih (Kepala ORPA BRIN 2021-2022, Sestama LAPAN 2018-2021)
- Dwi Badarmanto (Purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Udara)
- Willawati (Pendiri Rumah Produksi Film Kaninga Picture).
(rns/afr)