Apple Malah Gugat Balik Uni Eropa Karena Apple Music Didenda
Hide Ads

Apple Malah Gugat Balik Uni Eropa Karena Apple Music Didenda

Josina - detikInet
Selasa, 28 Mei 2024 16:31 WIB
SAN JOSE, CA - JUNE 05:  The new iMac Pro is displayed during the 2017 Apple Worldwide Developer Conference (WWDC) at the San Jose Convention Center on June 5, 2017 in San Jose, California. Apple CEO Tim Cook kicked off the five-day WWDC with announcements of a a new operating system, a new iPad Pro and a the HomePod, a music speaker and home assistant. WWDC runs through June 9.  (Photo by Justin Sullivan/Getty Images)
Foto: Getty Images
Jakarta -

Apple telah mengajukan gugatan ke pengadilan umum Eropa atas keputusan Uni Eropa karena telah mendenda Apple Music atas dugaan praktik persaingan tidak sehat terhadap Spotify.

Pada bulan Maret 2024, Uni Eropa mendenda Apple sebesar USD 1,8 miliar karena dianggap melakukan pelanggaran aturan antimonopoli. Apple disebut Uni Eropa telah mencegah pengguna untuk diberitahu adanya layanan musik alternatif yang lebih murah yang tersedia di luar ekosistem Apple.

Namun, tuduhan tersebut mengabaikan fakta bahwa Spotify memiliki pangsa pasar dua kali lipat lebih besar dari Apple Music, meskipun ada dugaan bahwa Apple mencegah pengguna untuk mengetahuinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini berdasarkan laporan dari Bloomberg, Apple telah membawa kasus tersebut ke pengadilan umum Uni Eropa di Luxemburg. Perusahaan berbasis di Cupertino ini telah mengumumkan akan mengajukan banding.

Apple sebelumnya mengklaim bahwa denda tersebut dijatuhkan terlepas dari kegagalan Uni Eropa untuk menemukan bukti yang kredibel tentang kerugian konsumen, dan mengabaikan realitas pasar yang berkembang pesat, kompetitif, dan tumbuh cepat.

ADVERTISEMENT

Apple mengatakan bahwa pendukung utama keputusan utama tersebut dan penerima manfaat paling besar adalah Spotify perusahaan yang berbasis Stockholm, Swedia.

"Saat ini, Spotify memiliki 56% pangsa pasar streaming musik di Eropa, lebih dari dua kali lipat pangsa pasar pesaing terdekat mereka dan tidak membayar apapun kepada Apple untuk layanan yang telah membantu menjadikannya salah satu merek yang paling dikenal di dunia," kata Apple yang dikutip detikINET dari Apple Insider, Selasa (28/5/2024).

Sementara itu, Komisi Eropa mengatakan bahwa mereka siap untuk mempertahankan keputusannya. Secara terpisah, Uni Eropa juga dilaporkan sedang menyelidiki apakah Apple mencoba untuk mengusir para pengembang dari opsi kontrak baru yang dipaksakan untuk ditawarkan di bawah UU Digital Markets.




(jsn/fay)