Twitter/X melanggar kontrak karena tidak membayar bonus senilai jutaan dolar yang telah dijanjikan perusahaan media sosial tersebut kepada karyawannya. Demikian keputusan hakim federal pada Jumat (22/12).
Mark Schobinger, yang merupakan direktur senior kompensasi Twitter sebelum meninggalkan perusahaan Elon Musk pada bulan Mei, menggugat Twitter pada Juni, dengan tuduhan pelanggaran kontrak.
Gugatan Schobinger menyebut bahwa sebelum dan setelah miliarder Musk membeli Twitter tahun lalu, perusahaan yang kini berganti nama menjadi X, menjanjikan karyawannya 50% dari target bonus mereka pada tahun 2022 tetapi tidak pernah melakukan pembayaran tersebut.
Dalam menolak mosi Twitter/X untuk membatalkan kasus tersebut, Hakim Distrik AS Vince Chhabria memutuskan bahwa Schobinger secara masuk akal menyatakan pelanggaran klaim kontrak berdasarkan hukum California dan dia dilindungi oleh rencana pemberian bonus.
"Setelah Schobinger melakukan apa yang diminta Twitter, tawaran Twitter untuk membayar bonus sebagai imbalannya menjadi kontrak yang mengikat berdasarkan hukum California. Dan dengan dugaan menolak membayar bonus yang dijanjikan kepada Schobinger, Twitter melanggar kontrak itu," kata hakim seperti dikutip dari Reuters.
Saat ini Twitter/Xtidak lagi memiliki perwakilan untuk hubungan dengan media. Mereka tidak segera memberikan tanggapan terkait isu ini di luar jam kerja.
Sementara itu, pengacara Twitter/X berpendapat bahwa perusahaan tersebut hanya membuat janji lisan dan bukan kontrak, dan bahwa hukum Texas harus mengatur kasus ini, menurut Courthouse News, yang pertama kali melaporkan keputusan tersebut.
Twitter/X telah dilanda banyak tuntutan hukum oleh mantan karyawan dan eksekutif sejak Musk membeli perusahaan tersebut dan melakukan PHK pada lebih dari separuh tenaga kerjanya.
Tuntutan hukum tersebut mengajukan berbagai klaim, termasuk bahwa Twitter/X melakukan diskriminasi terhadap karyawan yang lebih tua, perempuan dan pekerja penyandang disabilitas, dan tidak memberikan pemberitahuan terlebih dahulu mengenai PHK massal. Sedangkan Twitter/X berulang kali menanggapinya dengan membantah bahwa pihaknya melakukan kesalahan.
Simak Video "Video: X Milik Elon Musk Gugat Pemerintah India soal Aturan Sensor"
(rns/rns)