Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menegaskan tidak akan memberikan perlakuan khusus kepada satelit internet Starlink, jika mereka ingin masuk ke pasar ritel Indonesia.
Sebelumnya, Kominfo telah memberikan hak labuh satelit khusus non geostationer (NGSO) Starlink kepada Telkomsat pada pertengahan Juni 2022. Hak labuh tersebut berlaku untuk layanan backhaul dalam penyelenggaraan jaringan tertutup Telkomsat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai menyediakan akses layanan internet untuk segmen business to business (B2B), Starlink tampaknya ingin menyasar lebih luas lagi dengan membidik pasar business to consumer (B2C).
Direktur SDPPI Kementerian Kominfo, Denny Setiawan, mengungkapkan kehadiran sebuah teknologi ibarat pisau bermata dua, di mana memberikan rasa positif dan negatif.
Denny menyebutkan Starlink yang merupakan berjenis satelit low earth orbit (LEO) memudahkan penyediaan akses internet di daerah rural. Indonesia sendiri adalah negara kepulauan, yang mana pembangunan infrastruktur telekomunikasi memiliki tantangan tersendiri, khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Potensi untuk bantu rural itu lumayan. Ada 1.000 area blankspot, saya juga bingung ini gimana (menyediakan akses internetnya)," ujar Denny di Jakarta, Senin (13/11/2023).
Kendati begitu, Denny mengatakan masalah kedaulatan negara tetap diutamakan. Hal itu juga yang harus dipatuhi Starlink untuk mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia.
"Harus mengikuti kita. (Starlink) nggak karpet merah, biasa-biasa saja. NGSO bukan hanya Starlink, sebelumnya sudah ada OneWeb (di Indonesia). Ke depan makin banyak karena di roadmap ITU ada non-terrestrial network, mungkin ini jadi salah satu solusi, tapi kita juga nggak ingin mereka jadi pemain baru tapi kerjasama dengan operator existing. Jadi, isu kedaulatan kita jaga," tegas Denny.
Diberitakan sebelumnya, di website Starlink menyebutkan bahwa layanan internet milik Elon Musk itu dapat dirasakan masyarakat Indonesia di tahun depan. Bahkan, pemesanan layanannya sudah dibuka saat ini.
Kendati begitu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan belum ada perkembangan pengurusan izin yang dilakukan Starlink untuk masuk ke pasar ritel Indonesia. Bahkan, ia berkelakar belum teleponan dengan Elon Musk, pemilik dari Starlink tersebut.
"Belum (ada informasi lagi). Saya belum teleponan sama beliau (Elon Musk)," ujar Budi ditemui di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Kamis (2/11/2023).
(agt/afr)