Kolom Telematika

Menguak Kelebihan dan Kekurangan TV Digital

Penulis: Alfons Tanujaya - detikInet
Jumat, 02 Des 2022 09:45 WIB
Foto: Getty Images/EyeEm/Rene Wassenbergh / EyeEm
Jakarta -

Pernah menikmati air kelapa dalam kemasan? Air kelapa dalam kemasan adalah cerminan digitalisasi. Air kelapa yang diambil dari buah kelapa kemudian diproses dan dikemas sedemikian rupa menyesuaikan dengan rantai distribusi dan kebutuhan konsumen penikmat minuman ringan.

Air kelapa dalam kemasan memiliki keunggulan packaging yang simpel berbentuk kotak sehingga lebih mudah diangkut, disimpan dan dinikmati. Untuk menikmati air kelapa kemasan hanya tinggal menyobek dengan tangan kosong dan tidak membutuhkan pisau besar untuk membuka batok kelapa.

Namun kalau kita memiliki pohon kelapa atau berada di kios penjual kelapa muda, tentunya lebih memilih air kelapa dari batok dibandingkan kemasan dan secara teknis air kelapa dalam kemasan tidak bisa menggantikan 100 % fungsi buah kelapa yang lengkap dengan air, buah, batok dan sabut kelapa.

Demikian pula dengan digitalisasi dalam dunia penyiaran. Sebenarnya secara ideal, dari sisi kualitas, kualitas video dari film 35 mm atau 65 mm yang diproduksi secara analog memiliki kualitas yang sangat tinggi, jauh melampaui kualitas siaran jika dipancarkan secara digital apakah itu HD, 4K atau 8K sekalipun.

Namun karena keterbatasan teknologi dan mahalnya sarana untuk menikmati siaran analog berkualitas yang hanya bisa dinikmati di theater khusus untuk memutar film analog hi-end, maka siaran analog yang ditransmisikan melalui udara kalah bersaing dengan siaran digital yang jauh lebih efisien, murah dan dapat dimanipulasi sehingga diadopsi lembaga penyiaran di seluruh dunia termasuk Indonesia yang menerapkan ASO Analog Switch Off.

Ibaratnya kalau kita ingin menikmati air kelapa di dalam perjalanan, tentu akan lebih mudah membawa air kelapa dalam kemasan yang tinggal dimasukan ke dalam tas dan disobek langsung minum dibandingkan membawa buah kelapa.

Digital adalah binari dan apapun yang ada di domain digital dapat dikirimkan dengan sangat efektif melalui koneksi digital. Keunggulannya, data digital bisa dimanipulasi seperti kompresi sehingga ukurannya jadi lebih kecil dan tidak mempengaruhi kualitas, multiplexing sehingga lebih banyak data yang dapat dikirimkan pada kanal yang sama yang digunakan sebelumnya.

Selain itu siaran TV Digital memiliki beberapa keuntungan seperti:

- Kualitas gambar yang diberikan sangat baik, tidak berbayang atau berbintik.
- Antena bersifat multi directional, sehingga dapat menangkap pancaran digital dari berbagai stasiun pemancar digital tanpa harus mengarahkan antena ke arah stasiun pemancar seperti pada siaran analog.
- Bisa multiplexing, mengirimkan lebih dari 1 (s/d 5) siaran yang berbeda pada gelombang yang sama dengan menurunkan kualitas dari HDTV menjadi SDTV yang secara teknis masih lebih bagus daripada kualitas siaran analog.
- Frekuensi yang tidak terpakai karena adanya efisiensi digitalisasi ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lain seperti 4G atau 5G.
- Dapat menampilkan siaran berkualitas tinggi HD Hi Definition yang tetap enak ditonton pada TV 60 inci, lebih besar daripada TV analog yang ukuran idealnya 30 inci karena kualitasnya SD Standard Definition.
- Tidak mengalami penurunan kualitas gradual seiring makin bertambahnya jarak dengan pemancar.
- Dapat memberikan suara berkualitas surround 5 chanel.
- Fisik televisi lebih ringan, tipis dan ramping, karena tidak menggunakan tabung.

Adapun beberapa kerugiannya adalah:

- Membutuhkan set top box di setiap TV analog yang lama untuk dapat menerima siaran TV Digital. Harga set top box yang paling murah saat artikel ini ditulis Rp. 200.000,- cukup signifikan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
- Siaran TV Digital membutuhkan infrastruktur pemancar TV Digital dan sehingga membutuhkan investasi tambahan bagi stasiun TV.
- Perangkat analog lama seperti Video Casette Recorder VCR tidak akan bisa merekam siaran digital TV karena sinyalnya berbeda, VCR tetapi tetap akan bisa memainkan koleksi VCR yang ada.
- TV audio reciever yang tadinya bisa digunakan dalam menerima siaran analog karena dibroadcast menggunakan 2 channel yang berbeda tidak bisa digunakan lagi.

Distribusi set top box

Harga Set Top Box masih cukup mahal dan butuh dana sangat besar untuk menyebarkan set top box bagi semua TV analog yang belum bisa menerima siaran digital. Strategi pemerintah memberikan bantuan set top box bagi masyarakat ekonomi lemah terkendala karena database yang dimiliki tidak terlalu handal sehingga distribusi bantuan set top box tidak tersalurkan dengan baik.

Terkadang malah bantuan set top box mengalami kendala untuk sampai ke tangan masyarakat yang membutuhkan karena hal non teknis seperti data kependudukan yang kurang update bahkan terkadang rentan dimanipulasi.

Kebijakan pemerintah yang tegas mencabut izin siaran TV yang tidak beralih ke digital secara tidak langsung akan membantu ASO ini dan memang sudah dikomunikasikan cukup lama, namun memang perlu dicari solusi bagi masyarakat yang tidak mampu membeli set top box dan stasiun TV yang selain dibebani biaya peralihan investasi sistem analog ke digital juga dibebani dengan biaya set top box.

Salah satu momen yang mungkin bisa dimanfaatkan adalah momen Piala Dunia 2022 dimana diharapkan set top box TV digital bisa dijadikan sebagai hadiah untuk gimik marketing oleh berbagai pihak yang sudah pasti akan sangat dihargai dan diminati masyarakat.

Teknologi digital yang digunakan saat ini sebenarnya masih terus berkembang dan resolusi HDTV kualitasnya saat ini cukup tinggi dan lebih baik daripada teknologi layar tabung siaran digital yang digantikannya. Namun sebenarnya teknologi selalu berkembang dan saat ini sudah tersedia teknologi resolusi lebih tinggi seperti 2K, 4K atau 8K.

Namun perpindahan ke resolusi yang lebih tinggi ini tentunya membutuhkan biaya dan investasi yang lebih tinggi baik di sisi pemancar maupun penerima siaran. Untuk hari ini, kita nikmati saja yang ada karena kualitas HD jelas lebih baik dari SD dan memberikan efisiensi yang lebih tinggi.

*) Alfons Tanujaya adalah pakar keamanan siber dari Vaksincom



Simak Video "Video: Peringatan Bencana Bakal Tayang di Siaran TV Digital"

(fyk/afr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork