Wilayah siaran TV analog di Jabodetabek juga akan dimatikan besok pada 2 November 2022. Hal ini dipastikan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bahwa Analog Switch Off (ASO) Jabodetabek mengikuti agenda nasional.
"Untuk 2 November yang akan mendatang, khususnya wilayah Jabodetabek dan sekitarnya dimatikan siaran TV analognya," ujar Staf Khusus Menkominfo, Rosarita Niken Widiastuti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya ASO Jabodetabek sempat akan dilakukan pada 5 Oktober 2022 lalu. Namun hal itu urung diterapkan mengingat kesiapan masyarakat untuk bermigrasi masih rendah saat itu. Pada akhirnya, pemerintah menetapkan suntik mati TV analog di Jabodetabek ini dilaksanakan pada 2 November 2022.
Ada 14 daerah administratif yang terdampak penerapan ASO di Jabodetabek terdiri dari 14 kabupaten/kota, yaitu:
- Jakarta Pusat
- Jakarta Utara
- Jakarta Barat
- Jakarta Selatan
- Jakarta Timur
- Kabupaten Kepulauan Seribu
- Kabupaten Bekasi
- Kabupaten Bogor
- Kota Bekasi
- Kota Bogor
- Kota Depok
- Kabupaten Tangerang
- Kota Tangerang
- Kota Tangerang Selatan.
Ada dua cara agar masyarakat bisa menikmati siaran TV digital, ketika di saat bersamaan siaran TV analog dimatikan oleh pemerintah. Pertama, menggunakan perangkat set top box atau STB yang membantu TV analog menangkap siaran digital.
"Kalau perangkat televisinya masih bisa digunakan, yang penting menambahkan alat namanya set top box. Kalau siarannya, di wilayah tersebut dimatikan, tidak bisa lagi siaran TV analog," kata Niken.
Lalu yang kedua, pesawat televisi yang sudah mendukung Digital Video Broadcasting-Second Generation Terrestrial (DVB-T2).
Untuk masyarakat mampu, Kominfo mengimbau untuk membelinya yang mana harga set top box tersebut dari rentang Rp 150 ribu sampai Rp 300 ribuan.
Sedangkan bagi kelompok rumah tangga ekstrem akan mendapatkan bantuan set top box gratis yang bersumber dari stasiun televisi yang juga penyelenggara multipleksing (mux) dan dibantu oleh Kominfo.
Menkominfo Johnny G Plate memaparkan distribusi set top box gratis di Jabodetabek sudah disalurkan kepada 479 ribu keluarga rumah tangga miskin ekstrem, yang mana distribusi itu mencapai 98,44% dengan rasio pemerintah menyiapkan 359.617 unit dan penyelenggara multipleksing 112.484 unit.
"Dengan demikian, kita harapkan pelaksanaan Analog Switch Off pada 2 November di wilayah Jabodetabek bisa berjalan dengan baik," jelasnya, beberapa waktu lalu.
(agt/fay)