Penghentian siaran TV analog ke TV digital tengah berlangsung saat ini. Namun dalam proses Analog Switch Off (ASO) ini mengalami kendala seperti yang dihadapi stasiun TV yang juga penyelenggara multipleksing (mux).
Hal itu dikeluhkan Viva Group, MNC Group, Media Group, SCM Group dan Transmedia dalam Rapat Dengar Pendapat Panja Digitalisasi Penyiaran dengan Komisi I DPR RI, beberapa waktu lalu.
Secara infrastruktur, sejumlah wilayah siaran sudah ada yang dibangun dan rampung sehingga tersedia siaran TV digital. Tetapi, ada sejumlah kendala dalam pelaksanaan ASO ini, seperti berikut ini:
1. Pembangunan Infrastruktur TV Digital
Penyelenggara mux mengungkapkan pembangunan infrastruktur TV digital ini menelan biaya besar yang harus mengeluarkan total capex triliunan rupiah secara total industri dalam membangun jaringan penyiaran digital di seluruh Indonesia. Di saat bersamaan, mereka diterpa pandemi COVID-19 yang bikin pendapatan perusahaan berkurang signifikan.
2. Distribusi Set Top Box Gratis
Distribusi set top box gratis TV digital untuk rumah tangga miskin yang ditanggung oleh penyelenggara mux disaat mereka kesulitan di tengah kondisi bertahan di masa pandemi, membuat pengadaan dan penyaluran barang tersebut tersendat.
Apalagi stasiun TV memperkirakan jumlah rumah tangga miskin akan bertambah gara-gara pandemi. Sebelumnya, estimasi 6,7 juta unit set top box gratis TV digital yang disalurkan yang bersumber dari penyelenggara mux dan sisanya sekitar 1 juta unit dari Kominfo.
3. Data Lama Penerima Set Top Box Gratis
Penyelenggara mux ini banyak menemukan data penerima bantuan dengan fakta di lapangan berbeda, seperti data alamat penerima tidak lengkap, penerima tidak terjangkau siaran TV analog apalagi digital, akses ke lokasi menelan biaya besar, pindah domisili/meninggal, hingga data yang diberikan Kominfo kepada penyelenggara mux ini data lama.
Simak Video "Video: Sederet Fakta Serangan Israel Hantam Stasiun TV Iran"
(agt/afr)