Apa Itu DVB-T2 Untuk Tangkap Siaran TV Digital
Hide Ads

Apa Itu DVB-T2 Untuk Tangkap Siaran TV Digital

Agus Tri Haryanto - detikInet
Selasa, 11 Jan 2022 22:46 WIB
Ilustrasi migrasi TV analog ke digital atau Analog Switch Off (ASO).
Foto: Getty Images/EyeEm/Rene Wassenbergh / EyeEm
Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan melakukan menghentikan siaran TV analog dan beralih ke siaran TV digital. Untuk menangkap siaran TV digital ini diperlukan perangkat televisi dan set top box (STB) yang mendukung Digital Video Broadcasting - Second Generation Terrestrial (DVB-T2). Apa itu DVB-T2?

Informasi yang dihimpun detikINET, Selasa (11/1/2022) DVB-T2 adalah sistem transmisi terestrial digital yang dikembangkan oleh proyek DVB. Ini menjadi standar transmisi siaran terbaru untuk TV digital.

Pada April 2007, teknologi ini mulai dikomersialkan sebagai pengganti DVB generasi pertama. DVB-T2 banyak diadopsi negara di Eropa dan Asia, termasuk Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

DVB-T2 menerapkan teknik modulasi dan pengkodean terbaru untuk memungkinkan penggunaan spektrum terestrial yang sangat efisien untuk pengiriman layanan audio, video, dan data ke perangkat tetap, portabel, dan seluler. Ada sejumlah peningkatan yang dibawa teknologi ini dari pendahulunya.

Dibandingkan DVB generasi pertama, DVB-T2 punya kapasitas transmisi setidaknya 30 hingga 50% lebih tinggi dan kinerja SFN yang lebih baik. Jika dibandingkan TV Analog, DVB-T2 sama sekali tidak terpengaruh oleh cuaca.

Dengan DVB-T2, detikers dapat menikmati saluran TV digital dengan kualitas HD secara gratis. Jumlah saluran digital yang ditangkap akan tergantung sepenuhnya pada apakah sinyal antena kuat atau tidak.

Saat ini banyak televisi yang sudah terintegrasi dengan DVB-T2, sehingga bisa langsung menikmati siaran TV Digital. Tapi, jika perangkat televisi tidak memiliki dukungan teknologi DVB-T2, maka solusinya bisa memasang STB yang dijual terjangkau di toko online atau offline.

Apakah harus memasang antena? Jawabannya iya. Layaknya TV analog, kita pun harus memasang antena untuk menerima sinyal siaran TV digital. Namun, pemasangan dan penggunaan antena untuk DVB-T2 ini sangat sederhana dibandingkan TV analog.

Detikers dapat memasang antena indoor pada perangkat yang mendukung DVB-T2. Namun menurut beberapa praktisi, jika kamu menggunakan antena luar UHF, jumlah saluran digital yang diterima bisa lebih banyak.

Sementara itu, di Indonesia sendiri siaran analog telah mengudara sekitar 60 tahun lamanya. Dinilai telah usang dan memasuki masa senja, pemerintah melalui Kementerian Kominfo akan melakukan migrasi TV analog ke digital atau dikenal dengan Analog Switch Off (ASO).

Kominfo telah menetapkan tiga tahap proses peralihan siaran TV analog ke siaran TV digital.

Berikut jadwal suntik mati TV analog wilayah Indonesia:


Tahap 1
30 April 2022 di 56 Wilayah mencakup 166 Kabupaten/Kota

Tahap 2
25 Agustus 2022 di 31 Wilayah mencakup 110 Kabupaten/Kota

Tahap 3
2 November 2022 di 25 Wilayah mencakup 63 Kabupaten/Kota

*Anda kini bisa cek harga dan perbandingan smartphone terbaru di detikINET. Silakan klik DI SINI.




(agt/fay)