Bos Huawei Meng Wanzhou Kini Berstatus Tahanan Rumah

Jakarta - Chief Financial Officer Huawei Meng Wanzhou bebas dengan jaminan sebesar USD 7,4 juta atau sekitar Rp 108 miliar. Demi kebebasannya itu, ada banyak syarat yang harus dipenuhi oleh Meng.

Meng ditangkap di Vancouver, Kanada, atas permintaan pemerintah Amerika Serikat karena terkait kasus tuduhan pelanggaran aturan sanksi dagang AS ke Iran. Dalam proses hukumnya, Meng minta untuk dibebaskan dengan jaminan di mana statusnya akan berubah menjadi tahanan rumah.

Baca juga: 'Kami Cinta Kamu' di Luar Sidang Bos Huawei Meng Wanzhou

Permintaan tersebut kemudian dikabulkan setelah banyak yang memprotes penangkapan tersebut, bahkan menawarkan rumahnya sebagai jaminan untuk membuktikan Meng tak akan kabur ke luar negeri.

Namun sebagai bagian dari perjanjiannya, Meng harus tinggal di British Columbia dan memberikan nomor teleponnya kepada seorang pengawas. Ia harus tinggal di rumahnya yang berharga USD 5,6 juta, berada di dalam rumah dari pukul 11 malam sampai pukul 6 pagi, setap hari.

Baca juga: Rentetan Serangan Amerika untuk Goyang Huawei

Meng pun harus menyerahkan paspornya dan akan terus dipantau oleh sebuah perusahaan keamanan. Ia pun harus mengenakan gelang keamanan di kaki yang berfungsi untuk memantau pergerakannya.

Status tahanan rumah ini harus dijalani Meng selama 60 hari sejak ditangkap 1 Desember lalu. 60 hari ini adalah waktu yang dimiliki oleh Pemerintah AS untuk memberikan bukti-bukti ke Pengadilan Kanada terkait kejahatan yang dituduhkan ke Meng, termasuk permintaan resmi untuk mengekstradisi putri tertua pendiri Huawei Ren Zhengfei ini.

Jika Pemerintah AS tak bisa memenuhi tenggat waktu itu, maka pengadilan Kanada akan membebaskan Meng, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (12/12/2018).

(asj/krs)