Zuck dipanggil sebagai saksi ke pengadilan tersebut untuk menceritakan ide asal Oculus dalam menciptakan teknologinya itu, dan seberapa jauh pengetahuan Zuck soal startup yang diakuisisinya senilai USD 2,3 miliar itu.
Menurut ZeniMax, Oculus mencuri kekayaan intelektual miliknya untuk menciptakan sistem virtual reality (VR) buatannya, termasuk headset Rift. Pencurinya, menurut ZeniMax adalah CTO Oculus John Carmack yang sebelumnya bekerja di ZeniMax.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam persidangan tersebut, Zuck menyangkal tuduhan dari ZeniMax bahwa teknologi VR yang yang dipakai Oculus merupakan hasil curian dari Zenimax. Menurutnya, teknologi VR tersebut bahkan belum selesai dikembangkan saat Facebook mengakuisisi Oculus.
Namun pernyataan Zuck itu kemudian dibalas oleh Tony Sammi, pengacara ZeniMax. "Mengembangkan sebuah teknologi tak membuat (teknologi itu) jadi milik Anda. Jika Anda mencuri sepedaku, mengecatnya dan memasang bel di situ, apakah itu berarti sepedanya menjadi milik Anda," kata Sammi.
"Tidak, namun anggapan bahwa teknologi Oculus itu berbasis pada (teknologi) milik orang lain itu salah," jawab Zuck, seperti yang dikutip detikINET dari Reuters, Rabu (18/1/2017).
Zuck juga menyatakan saat mengakuisisi Oculus pada 2014, ia mengaku tak mengetahui adanya laporan pencurian apa pun yang dilakukan oleh Oculus. Tim Facebook juga, masih menurut Zuck, sudah mempelajari Oculus selama berbulan-bulan sebelum akuisisi itu terjadi.
"Ini biasa terjadi, saat Anda mengumumkan pembelian bernilai besar lalu orang-orang akan datang dan mengklaim mereka mempunyai peran dalam perjanjian tersebut," ucap Zuck setengah menyindir.
Lebih lanjut, pendiri Facebook itu menyebut VR sebagai bagian penting bagi bisnis Facebook di masa yang akan datang, terutama saat nantinya teknologi tersebut menjadi lebih murah dan penggunaannya sudah lebih jelas. (asj/rns)