Menurut Plt. Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi (Dirjen Postel Muhammad Budi Setiawan, dalam pertemuan terakhir, RIM mengaku ingin memenuhi aturan sensor yang dijalankan pemerintah Indonesia.
Hanya saja, perusahaan asal Kanada itu tak mau keluar uang untuk investasi demi menyukseskan gerakan internet sehat dan aman ini. Mereka malah menyerahkan dana investasi kepada operator, selaku partner resminya di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sontak saja, keinginan RIM yang tak mau keluar duit itu langsung ditolak Kominfo. Kini, negosiasi pun masih berlanjut dengan melihat kemungkinan untuk membagi beban investasi dengan operator.
"Kita sedang hitung presentasenya, yang pasti RIM harus lebih besar. Kalau perlu semuanya," tukas Iwan.
Pertemuan dengan RIM ini dijadwalkan akan diselenggarakan lagi pada pertengahan Januari 2011.
"Yang pasti kita gak akan asal blokir seperti China. Kami masih mempertimbangkan kondisi sosial," Iwan menandaskan.
(ash/rns)