Apa Maksud dari System on Chip?
Hide Ads

KlinikINET

Apa Maksud dari System on Chip?

Konsultan: Lucky Sebastian - detikInet
Senin, 16 Nov 2015 14:28 WIB
ilustrasi/lucky sebastian
Jakarta -

Belakangan, berbagai vendor ponsel merilis perangkat dengan embel-embel System on Chip (SoC). Apa maksudnya? Dan pengaruhnya ke performa ponsel atau tablet PC?

Jawaban:

Prosesor pada smartphone yang kita kenal dengan merek dan tipenya, misalnya Qualcomm dengan Snapdragon, Samsung dengan Exynos, Nvidia dengan Tegra, atau Mediatek dengan seri MT, semuanya adalah chip prosesor dengan SoC atau System on Chip.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk memudahkan pengertian bagaimana chip prosesor berkembang menjadi SoC, kita andaikan prosesor ini sebagai proses sebuah perusahaan. Misalkan Anda seorang wirausaha sebagai pembuat sepatu.

Pertama memulai, Anda mengerjakan semuanya sendiri, membuat sepatu, menawarkan produk, menghitung biaya produksi, memesan bahan baku, menerima telepon, mengirimkan kepada konsumen, dan lain-lain.

Kemudian Anda ingin produk anda semakin dikenal dan semakin laku, Anda perlu memiliki brosur, beriklan, membuat web, social media, dan lain-lain. Kemudian Anda menyadari tidak bisa mengerjakannya sendiri. Supaya iklan produk Anda terlihat menarik, Anda butuh fotografer, kemudian Anda datang ke studionya membuat foto dari produk tersebut. Setelah foto jadi, Anda membutuhkan penyunting layout untuk brosur dan datang ke percetakan.

Untuk dikenal lebih luas, anda membutuhkan web untuk memajang hasil produk anda dan menjelaskan produk lebih rinci, kemudian Anda berkolaborasi dengan web designer. Sampai disana disarankan Anda membuat video juga, dan Anda bekerjasama dengan videografer. Kemudian disarankan untuk mempunyai jingle untuk iklan video, dan seterusnya dan seterusnya.

Hasilnya produk Anda dikenal dan perusahaan berkembang. Anda mulai kewalahan, setiap ada produk baru, harus mengulang lagi proses, membuat produk baru, datang ke fotografer, datang ke percetakan dan seterusnya. Proses ini akhirnya membutuhkan waktu lama, dan tidak bisa mengejar permintaan yang datang. Akhirnya Anda membuka kantor dan mengumpulkan semua orang yang Anda butuhkan, menjadi staf dalam satu kantor, semua pekerjaan menjadi lebih terstruktur, bisa dikerjakan lebih cepat, dan lebih mudah dalam kolaborasi.

Saat handphone dibuat, tugas yang diembannya sedikit, untuk menelepon. Kemudian diharuskan bisa SMS, kemudian ringtone harus bisa dari lagu, harus bisa menampung lebih banyak kontak, harus berganti layar lebih besar dan berwarna, harus bisa memainkan game, dan seterusnya sampai berkembang menjadi sebuah smartphone.

Smartphone sekarang adalah layaknya sebuah PC, personal computer. Tugasnya semakin banyak, kecepatannya semakin fantastis, layarnya semakin bagus, kameranya semakin hebat, suara musik yang dihasilkan kelas atas.

Jika Anda pernah merakit PC, ada beberapa komponen utama, motherboard, kemudian ada prosesor, selanjutnya harus ditambahkan graphic card untuk menampilkan gambar, audio tray untuk menghasilkan suara, hardisk untuk menyimpan data, dan peripheral lain untuk menerima input USB, keyboard, bluetooth, wifi dan lain-lain.

Semua ini ada bagian-bagiannya. Bayangkan semua bagian ini harus ada pada sebuah smartphone yang ukurannya jauh lebih kecil dibanding PC. Anda adalah prosesor (CPU), SoC adalah kantor yang Anda buat, yang berisi orang-orang dengan tugasnya masing-masing.

Sebelum sistem SoC, chip-chip tersebut dibuat terpisah, ada chip prosesor (CPU), ada chip yang mengurus tampilan grafis dikenal dengan GPU (Graphics Processing Unit), ada chip yang mengurus audio, ada chip untuk modem yang menerima sinyal telepon-wifi, ada chip untuk mengolah gambar hasil dari kamera, dll.

Ini seperti cerita di atas ketika Anda mendelegasikan pekerjaan-pekerjaan lain seperti foto, web, jingle, kepada pihak lain. Dengan SoC, semua chip-chip tersebut disatukan dalam satu keping chip, yang semakin lama ukurannya semakin kecil, semakin cepat, semakin bagus dan semakin kaya fitur.

SoC Isinya bukan lagi hanya sebuah prosesor(CPU), tetapi bermacam-macam prosesor lain, seperti GPU, DSP, ISP, Modem, GPS, Multimedia, sensor, bahkan RAM.

Mengapa semua chip ini disatukan dalam SoC?

Pertama karena setiap milimeter ruang di dalam smartphone sangat berharga. Chip yang asalnya bermacam-macam disatukan menjadi satu keping yang kompak dan kecil, menyisakan banyak ruang untuk komponen lain, misal baterai. Chip SoC yang kecil ini salah satu faktor yang bisa menjadikan smartphone sekarang berukuran lebih kompak dan tipis.

Kedua, efisiensi daya. Semua chip yang dibuat dalam satu keping SoC ini terhubung sangat baik dan lebih hemat daya dibanding jika dibuat terpisah. Ini sama dengan analogi ketika Anda masih harus datang ke masing-masing bagian untuk memproses sebuah pekerjaan, seperti datang ke studio, ke percetakan, ke pembuat web, dan lain-lain, lebih mengeluarkan tenaga ekstra. Ketika semua staf sudah dikumpulkan dalam satu tempat, kantor anda, semuanya menjadi lebih mudah dan cepat, lebih efisien.

Problem smartphone kita sekarang adalah tugas dan fitur yang semakin banyak, semakin lama waktu yang digunakan untuk berinteraksi dengannya, tetapi sumber daya baterai tidak banyak berubah. SoC yang hemat daya sangat membantu untuk smartphone bertahan menyala lebih lama.

Ketiga, biaya produksi yang lebih murah. Ketika semua chip tersebut sudah digabungkan, akan terjadi efisiensi biaya produksi dibanding ketika chip tersebut dibuat terpisah. Sama seperti kita membeli berbagai barang di super market, semua tersedia di satu tempat, lebih efisien, dibanding membeli di masing-masing tempat.

Kita tidak perlu mengeluarkan ongkos lagi untuk mengunjungi tempat lain. SoC ini akan terus berkembang pesat, nantinya bukan hanya digunakan di smartphone saja, tetapi ke perangkat yang lebih beragam, bahkan berukuran lebih kecil, seperti smartwatch, kacamata, peralatan kantor dan rumah tangga, bahkan mungkin dibenamkan dalam tubuh, yang nanti saling terhubung menciptakan IoT, atau Internet of Things.

(jsn/ash)