Jawaban:
Di era media sosial seperti sekarang ini, privasi sepertinya sudah dianggap tidak terlalu penting khususnya oleh para remaja. Mungkin karena mereka tidak tahu risiko yang akan dihadapi jika mereka terlalu banyak mengumbar privasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sinilah pentingnya peran orangtua dan guru untuk mengarahkan dan membimbing. Beritahu anak bahwa bergaul di media sosial juga ada etikanya. Dan ingatkan anak agar tidak memposting hal-hal pribadi di bawah ini:
1. Informasi pribadi yang bisa mengarah ke pencurian identitas
Di situs media sosial, seperti Facebook, terdapat biografi. Ingatkan anak agar ia tidak memajang semua informasi pribadi, seperti tanggal lahir secara lengkap, karena dapat mengundang pencurian identitas. Ingatkan pula agar anak Anda tidak memposting data pribadi lain seperti alamat rumah dan nomor telepon.
2. Informasi keluarga
Masalah keluarga seharusnya tidak diumbar ke publik. Memposting hal-hal seperti, "ayahku dipecat dari pekerjaannya, bagaimana nasibku nanti?" atau "ibuku sering pulang larut malam", di media sosial tidaklah tepat.
Diskusikan hal ini dengan anak Anda betapa pentingnya melindungi privasi anggota keluarga. Kalau perlu buat aturan "tidak ada yang boleh memposting informasi tentang salah satu anggota keluarga tanpa izin".
3. Masalah Pribadi
Anak remaja mengalami masalah persahabatan dan drama percintaan adalah hal yang biasa. Tapi tidak tepat jika masalah itu diumbar ke media sosial, karena seluruh dunia bisa membacanya. Masalah pribadi tidak seharusnya masuk ke ruang publik.
4. Foto dengan geotag
Remaja suka bernarsis ria dengan berfoto selfie/wefie pakai smartphone, dan kebanyakan dari mereka tidak menyadari bahwa pada foto-foto itu terdapat data tentang lokasi foto diambil. Karena itu pastikan anak Anda menonaktifkan opsi GPS tag dalam pengaturan kamera sebelum memposting foto pribadi ke publik.
5. Di rumah sendirian
Mengumumkan hal-hal seperti, "Orangtuaku akan pergi akhir pekan ini" atau "Aku selalu sendirian di rumah tiap pulang sekolah", tidaklah aman. Jangan posting info seperti ini secara online. Jangan pula memposting rencana pribadi tentang kemana anak akan pergi dan bersama siapa karena bisa mengundang kejahatan.
6. Foto-foto yang tidak pantas
Tidak ada salahnya memposting foto di media sosial. Tapi terkadang remaja sering memposting foto-foto narsis yang tidak layak dikonsumsi publik, misalnya yang mengandung unsur seksualitas, atau foto yang menggambarkan mereka terlibat dalam perilaku yang tidak pantas. Foto-foto ini kadang diposting hanya untuk menarik perhatian, namun sayangnya mereka tidak sadar kalau hal ini bisa merusak harga diri mereka kelak.
7. Komentar kasar
Bergaul di dunia maya sama dengan di dunia nyata, ada etika yang harus dijaga. Ingatkan anak bahwa media sosial bukanlah tempat untuk melakukan bullying atau memfitnah orang lain. Gunakan kata-kata yang baik saat mengomentari postingan orang lain, jangan pernah memposting sesuatu yang dapat menyakiti orang lain. (jsn/ash)