.webp)
Kenichiro Yoshida, CEO Sony, ungkap bagaimana masa depan game PlayStation. Dirinya bilang perusahaannya akan memberikan pengalaman bermain lebih luas lagi kepada gamer.
"Di mana pun ada komputasi, pengguna akan dapat memainkan game favorit mereka dengan lancar. Mengapa PlayStation akan tetap menjadi produk utama kami ialah kami akan memperluas pengalaman bermain game kami ke PC, seluler, dan cloud," kata Yoshida, dilansir detikINET dari Insider Gaming, Kamis (25/1/2024).
Lanjut, Yoshida juga menyinggung soal layanan berbayar untuk main game. Meski banyak manfaatnya, tapi ternyata ia tidak meyakini ini menjadi solusi paling tepat bagi para pemain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, orang-orangnya biasanya memainkan beberapa judul tidak dalam waktu yang lama. Jadi ada kemungkinan ketika menjajalnya, gamer tersebut mungkin sudah menamatkannya atau hanya butuh beberapa hari sampai permainan diselesaikannya.
"Jadi jenis permainan sepuasnya mungkin tidak begitu berharga dibandingkan dengan layanan streaming video. Jadi kita akan memiliki semacam layanan seimbang atau hybrid di PlayStation Network: berlangganan dan juga bayar per konten," ungkapnya.
Terakhir, dalam wawancara singkatnya dengan Norges Bank Investment Management, Sang CEO ini juga diminta tanggapannya terkait akuisisi Microsoft terhadap Activision Blizzard. Dirinya ditanya apakah perkawinan dua raksasa video game tersebut akan mempengaruhi bisnis PlayStation.
Yoshida mengaku akan memberikan keleluasaan kepada penikmat game PlayStation. Hal ini dilakukannya, agar gamer bisa merasakan game terbaik berdasarkan pilihan mereka.
"Persaingan yang sehat diperlukan agar industri game dapat tumbuh dan di Sony kami percaya penting untuk memberikan pilihan berbeda kepada para gamer untuk bermain. Jadi kami akan melanjutkan upaya kami untuk mencapai hal ini," pungkasnya.
Ini menjadi sangat menarik, mengingat masa depan industri masih sebatas asumsi orang-orang. Tapi setidaknya, dengan informasi yang disampaikan seorang Bos dari perusahaan teknologi terbesar sekelas Sony, dapat memberikan referensi ke mana arah bisnis gaming ke depannya.
(hps/fay)
