.webp)
E3, salah satu event game tahunan terbesar, tamat riwayatnya. Hal ini diumumkan langsung oleh Entertainment Software Association (ESA), penyelenggara E3.
Event E3 memang sempat absen pada tahun 2022 dan 2023, tapi masih ada peluang event gaming ini akan kembali dalam beberapa tahun ke depan. Tapi kini ESA mengonfirmasi bahwa E3 sudah dibatalkan secara permanen.
"Kami tahu seluruh industri, pemain, dan kreator memiliki minat yang besar untuk E3. Kami juga memiliki passion yang sama," kata Presiden dan CEO ESA Stanley Pierre-Louis kepada The Washington Post, seperti dikutip dari Engadget, Kamis (14/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tahu sulit untuk mengucapkan selamat tinggal kepada acara yang sangat dicintai ini, tapi ini adalah hal yang tepat untuk dilakukan mengingat peluang baru yang dimiliki industri kami untuk menjangkau penggemar dan mitra," sambungnya.
Gelaran E3 mengalami sejumlah masalah dalam beberapa tahun terakhir, yang semakin diperparah dengan pandemi COVID-19. Event offline E3 terakhir digelar pada tahun 2019, itu pun tidak dihadiri pemain besar seperti Sony dan EA.
E3 edisi tahun 2021 digelar secara virtual, tapi ESA membatalkan event pada tahun 2020, 2022, dan 2023. ESA membatalkan gelaran E3 tahun ini setelah kesulitan menarik cukup banyak minat akibat ditinggal sejumlah nama besar.
Banyak publisher dan developer game saat ini mengadakan event-nya sendiri untuk mengumumkan proyek terbarunya, seperti Nintendo Direct dan Sony State of Play. Pierre-Louis mengindikasikan hal ini sebagai faktor terbesar yang memaksa E3 gulung tikar.
Walaupun ke depannya E3 tidak akan digelar lagi, bukan berarti event gaming berskala besar akan menghilang. Gamescom masih digelar setiap tahunnya dan berhasil menggaet lebih banyak pengunjung.
Summer Game Fest, event yang digagas oleh Geoff Keighley, juga berhasil menggaet nama besar seperti Capcom, Ubisoft, dan Xbox untuk mengadakan showcase. Summer Game Fest akan kembali digelar pada tahun 2024 untuk edisi kelimanya.
(vmp/vmp)
