.webp)
Mendekati match day Free Fire Worlds Series (FFWS) 2022, wakil Indonesia mengungkapkan kualitasnya tak kalah dengan tim luar. Mereka optimis juara dan kasih ultimatum kepada lawan-lawannya.
"Untuk perbedaan kualitas gameplay antara tim Indonesia dengan negara lain ya. Saya rasa sih tidak jauh ya, karena kita melihat untuk FFAC sendiri GPX itu menempati posisi kedua ya. Itu berarti namanya kan hampir kesetaraan antara region masing-masing," kata Coach SES Alfaink, Salman Alfa Risy 'Manted' kepada detikINET, dalam wawancara online jelang laga FFWS 2022, Selasa (22/11/2022).
Menurutnya Manted, mungkin bila sudut pandangnya mengacu pada prestasi, Thailand memang lebih unggul. Lanjutnya, hal ini mengingat, bahwa mereka sudah berhasil menyabet gelar FFWS sebanyak dua kali, sedangkan Indonesia dan Brasil baru satu kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi mungkin jaraknya itu tidak jauh. Apakah kita ada di atas atau di bawah? Kita tidak tahu. Kalau kita berkaca dengan prestasi, jelas Thailand ada di atas kita, karena mereka sudah dua kali," tambahnya.
Sedangkan roster dari tim RRQ Kazu, Richard William Manurung alias RRQ.Legaeloth, punya pendapat sedikit berbeda. Baginya mekanik setiap pemain itu beda-beda, dan ada hal lain yang mempengaruhinya.
"yang menentukan menang kalahnya itu paling gameplay siapa yang paling cocok buat nanti di FFWS. Kalau gameplay yang kuat sama yang gak kuat itu gak menjamin. yang penting yang paling cocok aja," kata Legaeloth.
Sementara itu, salah satu Pemain dari SES Alfaink, Jonathan Ade Putro Cahyono alias SES.Jojo15, memberikan peringatan kepada tim dari negara lain. Ia meminta kepada lawan-lawannya di luar untuk berhati-hati.
"Buat tim luar sih hati-hati aja sih. Kalau tim aku sendiri bakal banyak kejutan lah dan kita pasti udah latihan keras buat lawan kalian. Jadi kalian cukup hati-hati aja sih," ujar Jojo15.
Sebagai tambahan informasi, Garena akan segera menggelar kejuaraan dunia Free Fire. Acaranya berlangsung pada tanggal 25-26 November 2022, dengan total hadiah USD 2 juta atau sekitar Rp 31,4 miliar.
(hps/afr)
