.webp)
Menurut sebuah laporan, game terbaru dari Blizzard Entertainment cuan hingga triliunan rupiah. Jumlahnya sendiri mencapai lebih dari USD 300 juta atau sekitar Rp 4,6 triliun.
Bahkan game yang diberi judul Diablo Immortal ini, belum lama menyambangi gamer, sejak rilis pada bulan Juni 2022 lalu. Dirinya memang sudah terlihat perkasa, setelah sukses meraup pendapatan lebih dari USD 24 juta atau sekitar Rp 374 miliar, dalam kurun waktu dua minggu sejak diluncurkan.
Seperti dikutip detikINET dari Gamerant, Senin (7/11/2022), keuntungan yang diperoleh berasal dari penjualan di dalam game. Blizzard Entertainment sendiri memang menyisipkan sebuah konsep transaksi mikro atau biasa disebut juga microtransaction.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konsep tersebut memungkinkan orang untuk membeli sejumlah item yang ditawarkan. Nantinya hal tersebut dapat berpengaruh terhadap proses naik level, dan membuat karakter dapat berkembang lebih cepat dari para pemain free to play.
Oleh sebab itu, tidak sedikit gamer yang mengatakan bahwa Diablo Immortal merupakan game pay to win. Ditambah, banyak dari penggemar yang memberikan penilaian buruk terhadap game ini, dengan alasan konsep transaksi mikro yang tidak masuk akal.
Kendati begitu, sepertinya kekesalan dari para gamer belum membuahkan hasil signifikan. Bahkan Blizzard Entertainment semakin cuan dari penjualan tersebut hingga triliunan rupiah.
Sebagai tambahan informasi, dari total pendapatan USD 300 juta atau sekitar Rp 4,6 triliun, USD 155,6 juta atau sekitar Rp 2,4 triliun berasal dari peluncuran awal di 60 negara. Kemudian USD 144,7 juta atau sekitar Rp 2,2 triliun dari perilisan terpisah khusus di China.
Bagaimana tidak, eksistensi Diablo Immortal di Negeri Tirai Bambu ini, juga bisa dibuktikan dari jumlah unduhannya. Setidaknya, sebanyak 4,15 juta orang sudah memainkannya atau sekitar 19% pemain, dari total download secara global mencapai 21,4 juta gamer.
(hps/rns)
