Penerus The Witcher Digarap Pakai Unreal Engine 5

CD Projekt Red (CDPR) memastikan tengah menggarap penerus game The Witcher, yang dijanjikan akan menjadi awal dari saga baru untuk seri game ini.

Game ini akan menjadi game The Witcher pertama sejak mereka merilis The Witcher 3: Wild Hunt pada 2015 lalu. Perubahan terbesar dari game baru ini adalah engine game yang dipakai, dari yang sebelumnya memakai REDengine -- yang sudah dipakai selama lebih dari satu dekade -- menjadi Unreal Engine 5.

Pemakaian Unreal Engine 5 ini merupakan bagian dari kerja sama strategis selama beberapa tahun antara CDPR dengan Epic Games, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (23/3/2022).

Meski begitu, The Witcher terbaru ini tidak akan tersedia secara ekslusif untuk Epic Games Stores. Lalu CDPR pun akan tetap menggunakan REDengine untuk beberapa proyek lainnya, seperti expansion untuk Cyberpunk 2077 yang selanjutnya.

CDPR tak mengungkap informasi lebih lanjut soal The Witcher baru itu, seperti target waktu perilisannya. Namun jika melihat game-game besutan CDPR yang sudah ada, kemungkinan perilisan The Witcher ini akan membutuhkan waktu yang lama.

Pasalnya game-game CDPR yang sebelumnya, misalnya Cyberpunk 2077, yang pertama dipamerkan pada 2012, kemudian trailer pertamanya muncul pada 2013, dan mengalami penundaan berkali-kali sampai akhirnya baru dirilis pada Desember 2020.

Bahkan setelah dirilis pun Cyberpunk 2077 masih mengalami banyak masalah dan berbagai bug, yang masih terus diperbaiki sampai setahun setelah game tersebut.

Satu informasi yang paling penting dari Radek Grabowski, direktur PR global CDPR, adalah penerus game The Witcher tersebut tak akan berjudul The Witcher 4.

Sebagai informasi, The Witcher 3 meski sudah dirilis sejak 2015 sampai saat ini masih banyak dianggap sebagai salah satu game RPG open world terbaik. Popularitasnya pun tetap bertahan, salah satunya terbantu dari serial TV-nya yang tayang di Netflix.