Tencent bersama Newzoo, penyedia layanan data dan wawasan terkait games dan esports, membeberkan bahwa ekosistem mobile esports semakin menjamur di Asia Tenggara (SEA). Hal ini memicu model bisnis yang inovatif dan karir baru.
Dari sesi diskusi online yang dihelat oleh Tencent dan Newzoo, para panelis sepakat bahwa tren mobile esportts dapat membawa perkembangan.
"Kami melihat perkembangan esports dari yang tadinya dimainkan di komputer pribadi dan konsol, menjadi mobile esports. Hal ini dipengaruhi oleh perkembangan terbaru dari perangkat mobile, cloud gaming, dan jaringan 5G," kata direktur PUBG Mobile Global Esports, Tencent Games, James Yang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Esports dikatakan akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian. Mulai marak model-model bisnis kreatif dengan membuka kesempatan karir baru.
"Esports mengalami pertumbuhan yang signifikan dan menjadi bagian tak terpisahkan dari pasar game lokal. Hingga akhir 2021, diperkirakan Asia Tenggara akan memiliki 42,5 juta penonton," kata Head of Esports Newzoo, Hugo Tristao.
Ia menambahkan organisasi-organisasi esports akan berdiri, para penyelenggara turnamen akan memasuki pasar, termasuk perusahaan penyiaran dan agensi khusus pemasaran.
Melalui event bertajuk Games & Esports: Bona Fide Sports, Newzoo juga menyampaikan sebuah penelitian pada tahun 2021. Isinya memperlihatkan, sebanyak 82% pengguna internet di kawasan Asia Tenggara memainkan game mobile.
Data yang diungkapkan, juga menunjukkan pendapatan esports di SEA diperkirakan mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 20,8% mulai dari 2019-2024 atau mencapai USD 72,5 juta (sekitar Rp 1 triliun) pada tahun 2024.
Angka tersebut mengalami peningkatan dua kali lipat, jika dibandingkan dengan pertumbuhan global saat ini, yaitu 11,1%.
Kendati begitu, tantangan yang datang cukup besar, melalui munculnya pandemi sejak tahun 2020. Alhasil, baik publisher maupun penyelenggara turnamen, harus mempersembahkan pengalaman bermain dan menonton bagi penggemar secara online.
(hps/fyk)