3 Cara Kominfo & Asosiasi Game RI Majukan Industri Game Lokal
Hide Ads

3 Cara Kominfo & Asosiasi Game RI Majukan Industri Game Lokal

Panji Saputro - detikInet
Kamis, 29 Jul 2021 12:44 WIB
3 Kegiatan Kominfo & Asosiasi Game Indonesia Majukan Industri Game Lokal
3 Kegiatan Kominfo & Asosiasi Game Indonesia Majukan Industri Game Lokal (Foto: Screenshoot IGDX)
Jakarta -

Event bertajuk Indonesia Game Developer eXchange (IGDX), hadir untuk memajukan developer game lokal. Ini merupakan bentuk nyata dari Kominfo bersama Asosiasi Game Indonesia (AGI).

Melalui konferensi press online, seperti dikutip detikINET, Rabu (28/7/2021), IGDX menjadi acara yang fokus memberikan pelatihan, agar developer dapat berkembang. Setidaknya ada tiga kegiatan utama yang dihelat, mulai dari IGDX Business, IGDX Conference dan IGDX Academy.

IGDX Business merupakan kegiatan business matchmaking, di mana mempertemukan developer Indonesia dengan publisher. Tidak hanya itu, akan tetapi, juga menjodohkan dengan studio game global, pemerintah, developer asing dan investor lokal serta luar negeri secara online.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikutnya IGDX Conference, yaitu kegiatan seminar dan workshop yang dilakukan secara hybrid. Disiarkan melalui platform virtual experience selama dua hari.

Para peserta memiliki kesempatan untuk menyaksikan pembicara dari pimpinan pemerintah, tokoh ternama di industri game dalam negeri maupun internasional, perwakilan investor dan perwakilan sektor industri lainnya.

ADVERTISEMENT

Acara terbaru yang berlabuh pada IGDX 2021 adalah IGDX Academy. Ini merupakan kegiatan mentorship yang diberikan mentor-mentor berpengalaman di industri game, di mana mereka berasal dari dalam dan luar negeri.

President AGI, Cipto Adiguno, mengungkapkan bahwa program ini tidak memiliki kriteria atau kategori khusus, untuk game yang dikembangkan.

"Untuk game di IGDX, kriteria atau genre apapun bisa masuk, asalkan masuk persyaratan umur perusahaan dan pendapatan," kata Cipto.

Seperti yang dijelaskan Cipto, persyaratan mendaftar IGDX dibagi menjadi dua grup. Pertama, Advanced, di mana usia perusahaan sudah 7 tahun atau memiliki pendapatan lebih dari USD 250 ribu (sekitar Rp 3,6 miliar) per tahun. Kedua, usaha berusia 3 tahun.

"Jadi dari kriteria tersebut, cukup jelas, bahwa IGDX Academy menargetkan teman-teman di industri game yang bukan baru mulai, tapi sudah profesional, mendapatkan revenue dan sudah usaha betulan serta mencari cara mencapai level yang lebih tinggi," kata Cipto.




(hps/fay)