Tapi, Co-founder dan CEO UniPin Ashadi Ang mengatakan akan ada beberapa hal yang berbeda di gelaran SEACA tahun 2019, terutama dari segi jumlah hadiah dan games yang dipertandingkan.
"UniPin kita kembali menyelenggrakan SEACA 2019 yang tentunya dengan konsep yang berbeda dan price pool yang lebih besar lagi yakni Rp 2,4 miliar dari total 4 game yaitu Dota 2, Free Fire, PUBG Mobile dan Tekken 7 sebagai eksibisi," kata Ashadi di Mal Grand Indonesia, Jakarta, Selasa (23/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk turnamen tahun ini, UniPin menargetkan 10.000 tim e-sport akan bertanding sebagai bagian dari SEACA 2019, dengan total pertandingan mencapai 2.000 pertandingan. Untuk menjaring jumlah peserta tersebut, UniPin telah merencanakan dua event turunan SEACA sebagai babak kualifikasi.
Kedua event tersebut adalah UniPin Indomaret Championship (UIC) yang akan dilakukan di 24 kota di Indonesia dan mempertandingkan game Free Fire. Ashadi menjelaskan sudah ada 2.200 tim yang mendaftar untuk mengikuti event ini dan akan melakukan 500 pertandingan offline.
Sedangkan event kualifikasi lainnya adalah UniPin City League (UCL) yang akan mempertandingkan game Free Fire dan akan diadakan di 12 kota yang menjadi destinasi wisata di Indonesia. Untuk mengadakan event ini, UniPin bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata agar bisa sekaligus mempromosikan pariwisata di daerah tersebut.
SEACA 2019 juga tidak hanya akan diramaikan oleh gamers dalam negeri, tapi juga gamers internasional dari negara tetangga. Untuk itu, SEACA sudah menyiapkan pertandingan kualifikasi di Malaysia dan Filipina.
"SEACA sendiri melakukan qualifier di Filipina dan Malaysia. Di Filipina akan kick off bulan depan. Di Malaysia qualifier akan mulai di September. Semua pemenangnya akan kita terbangkan ke Jakarta," jelas Ashadi.
Tidak hanya itu, sebagai bagian dari rangkaian acara, SEACA 2019 juga akan mengadakan Southeast Asia Milennial Expo yang akan memamerkan game-game dari pengembang lokal dan internasional.
Pemerintah pun menyambut positif diadakannya turnamen e-sport level internasional seperti SEACA di Indonesia. Kasubdit Pengembangan Ekosistem Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika, Luat Sihombing mengatakan turnamen seperti ini penting mengingat semakin besarnya industri e-sport di Indonesia.
"Industri ini sangat besar dampaknya tidak hanya industri game tapi juga EO, content creator yang makin tumbuh," ujar Luat dalam kesempatan yang sama.
"Kita harapkan SEACA ini di tingkat internasional bisa menghadirkan juara dari Indonesia," pungkasnya.
(vmp/fyk)