Apa yang dilakukan Thafiq tersebut, karena ia tak memiliki seperangkat komputer di rumahnya. Warnet menjadi jalan keluar dari persoalan yang dihadapi Thafiq, demi mencetuskan ide mengembangkan game PC.
Sialnya, pemilik warnet tidak sengaja menghapus data-data game tersebut karena ia mengiranya sebagai virus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir detikINET dari BBC, Sabtu (3/11/2018) kejadian tersebut Thafiq ceritakan di grup Facebook bernama PC Gaming Community Malaysia pada bulan September kemarin. Thaqif mengatakan kalau ia sedang mengembangkan game zombie dengan format first-person shooter.
Dalam postingannya tersebut, ia berencana menjual game tersebut dengan harga 1 Ringgit (sekitar Rp 3.500).
Pada bulan Oktober Thafiq memposting lagi dan mengukapkan bahwa game tersebut telah dihapus oleh pemilik warnet. Padahal, ia telah mengembangkan game tersebut selama satu tahun dan progresnya telah mencapai 75%.
Bocah ini pun meminta anggota grup tersebut untuk merekomendasikan laptop murah dengan harga di bawah 350 Ringgit (sekitar Rp 1,3 juta).
Kisah Thaqif pun viral di media sosial. Salah satu cuitan di Twitter tentang persoalan yang dihadapi Thaqif pun telah di-retweet hingga lebih dari 10.000 kali. Thaqif pun akhirnya dihujani donasi dan diberikan satu unit komputer dari seorang imam.
Umur 12 tahun dah pandai develop game. Coding php pun pandai. Harap @SyedSaddiq dan @maszlee akan beri perhatian isu ni sebab adik ni berhenti sekolah kerana masalah tanggungan. pic.twitter.com/P5P0DPzclz
β kugo (@Qhairilfaizie) October 16, 2018
Kisah Thaqif tidak hanya menarik perhatian netizen di Malaysia. Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Syed Saddiq sempat bertemu Thaqif secara langsung dan menyebutnya brilian.
Bersama developer game termuda, Thaqif yang belajar di Tahfiz.
β Syed Saddiq (@SyedSaddiq) October 31, 2018
Beliau pernah cuba menjual game beliau sendiri dengan harga RM1 yang dibangunkan di kafe siber.
The industry is expected to be worth around USD4.5Billion by 2021. I want to position Malaysia as the leader in ASEAN. pic.twitter.com/1Ifi0QsbmD
Sang pemilik warnet yang komputernya dijadikan alat untuk melahirkan game PC Thafiq pun untungnya berhasil menyelamatkan data-data tersebut. (agt/agt)