Malaysia Blokir Game Fight of Gods
Hide Ads

Malaysia Blokir Game Fight of Gods

Muhammad Alif Goenawan - detikInet
Senin, 11 Sep 2017 13:19 WIB
Foto: Fight of Gods
Jakarta - Sesuai perkiraan, game Fight of Gods yang baru saja diluncurkan di platform Steam menimbulkan kontroversi di sejumlah negara. Malaysia salah satu negara yang protes dengan game pertarungan nabi dan dewa itu.

Seperti diketahui, Fight of Gods merupakan game bergenre fighting. Hanya saja, sesuai namanya, game ini menyuguhkan karakter petarung berwujud dewa, nabi, dan bahkan Tuhan dari sejumlah agama seperti Yesus, Nabi Musa, Buddha, Odin, dan lain-lain.

Sebagai bentuk protes, pemerintah Negeri Jiran langsung memblokir akses ke Steam di negaranya. Pemblokiran yang dilakukan Malaysian Communication and Multimedia Commission (MCMC) ini terpaksa dilakukan menyusul tidak adanya respons dari publisher game akan hal ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tindakan ini diperlukan untuk melindungi pengguna dan mencegah insiden yang tidak diinginkan. Memastikan solidaritas, harmoni dan kesejahteraan masyarakat multi-ras dan multi-agama di negara ini adalah tujuan utama pemerintah. Pemerintah tidak akan berkompromi dengan tindakan apapun yang dapat membahayakan tujuan ini," ujar Salleh Said Keruak, Minister of Communication and Multimedia Malaysia, dikutip detikINET dari Ubergizmo, Senin (11/9/2017)

Tak ingin masalah berlarut, Valve selaku pemilik Steam akhirnya memutuskan untuk menghapus game Fight of Gods dari Steam regional Malaysia. Valve yang diwakili oleh Doug Lombardi mengklaim telah menghubungi developer untuk membahas masalah ini.

"Kami telah menghubungi developer dan menghapus penjualan game, serta menghubungi pemerintah Malaysia untuk membuka blokir. Kami minta maaf atas ketidaknyamanan ini," ucap Lombardi.

Sementara itu, pubsliher game PQube menyangkal pihaknya tidak menerima teguran dari pemerintah Malaysia. Mereka mengaku kecewa karena menilai pemerintah Malaysia membatasi kebebasan memilih.

"Kebebasan pilihan semacam itu tidak diberikan kepada semua orang dan permainan telah dihapus secara paksa dari penjualan di Malaysia. Walaupun tidak ada komunikasi secara langsung, kami akhirnya terima alasan ini," demikian pernyataan PQube.

(rns/rns)