Menurut pendapat Saints Indo, tim yang menjadi juara pertama dalam turnamen Mobile Legends South East Asia Cup (MSC) 2017 regional Indonesia ini mengaku bahwa strategi yang dilancarkan musuh cenderung berat. Mereka pun tak bisa mengantisipasi serangan.
"Mereka punya strategi sendiri yang belum kami pelajari. Tapi, sempat di game kedua kami hampir bisa menyeimbangi, sudah mengerti pola permainan mereka," ujar Founder Saints Indo Daylen ketika dihubungi via telepon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, dari tim Elite8 Esports yang juga gagal di kejuaraan malah mengakui bahwa tim mereka jarang latihan. Informasi ini dibeberkan sendiri oleh perwakilan manajemen Elite8 Esport Yosep ketika ditemui detikINET seusai konferensi pers turnamen Vainglory beberapa waktu lalu.
Elite8 Esports ketika menjadi juara dua MSC 2017 Indonesia. Foto: istimewa |
"Mereka kendala di jarang latihan. Karena koneksi internetnya buruk di berbagai tempat. Jadi kan tim Elite8 Esports punya anggota yang tersebar di beberapa kota, ketika ingin latihan mereka harus pergi ke cafe dan sebagainya," ujarnya.
Selain faktor jarang latihan, ada satu faktor yang disesalkan, yakni ketika permainan dihentikan (pause) untuk beberapa saat. "Nah itu hilang momentum. Hilang momentum itu bahaya. Ketika sedang bersemangat, tiba-tiba saja..tess! Selesai sudah," pungkas Yosep. (mag/fyk)












































Elite8 Esports ketika menjadi juara dua MSC 2017 Indonesia. Foto: istimewa