Suka atau tidak, pendapat ini dilontarkan oleh General Manager Super Evil Megacorp Taewon Yun. Menurut Taewon, memang mekanisme analog diakui jauh lebih mudah dibanding tap. Hal ini karena masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan analog sejak era konsol.
"Banyak sekali game mobile, di luar MOBA yang sudah menggunakan interface analog dan ini memang sudah menimbulkan kenyaman tersendiri. Tapi, untuk MOBA di mobile dirasa kurang cocok dan kurang natural menggunakan analog dan lebih pas dengan tap," ucap Taewon ditemui detikINET di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Kamis (7/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Karena mekanisme tap diakui lebih rumit, maka menurut Taewon ini menjadi tantangan tersendiri bagi Super Evil Megacorp untuk melakukan edukasi kepada calon gamer Vainglory. Pertanyaan terkait analog ini pun sudah menjadi makanan sehari-hari pihak Super Evil Megacorp.
"Sebenarnya ini analoginya sama dengan game FPS (First-person Shooter). Sekitar 15 tahun yang lalu banyak orang yang berpikir bila game FPS lebih cocok main pakai mouse dan keyboard. Tapi, sekarang justru game konsol di FPS menguasai 15% dari market share, dimulai dari game HALO," ucap Taewon.
Dengan menggunakan analogi game FPS tadi, Super Evil Megacorp berambisi untuk mengubah persepsi, bahwa game MOBA tidak cuma analog, tapi juga bisa dengan cara tap. (mag/rou)