Microsoft Ungkap Alasan Lahirnya Project Scorpio
Hide Ads

Microsoft Ungkap Alasan Lahirnya Project Scorpio

Muhammad Alif Goenawan - detikInet
Sabtu, 08 Apr 2017 15:45 WIB
Project Scorpio Foto: istimewa
Jakarta - Seperti pemaparan dari analis Digital Foundry, Xbox One Scorpio (Project Scorpio) dilaporkan memiliki performa yang luar biasa melebihi konsol yang ada saat ini. Namun tentu saja, ada alasan mengapa Microsoft pada akhirnya menggarap konsol tersebut.

Selain merepresentasikan penyegaran di lini Xbox One, Project Scorpio juga menjadi ambisi Microsoft itu sendiri setelah mengalami kegagalan dan kekalahan dari PlayStation 4. Dengan performa yang luar biasa, Project Scorpio mungkin bisa membantu untuk me-reboot jajaran konsol Xbox.

Meski apa yang disebut di atas hampir benar, ada alasan lain mengapa Project Scorpio tercipta. Kepada Digital Foundry, Mike Ybarra selaku Corporate VP of the Xbox and Windows Gaming Platform di Microsoft mengatakan bahwa kelahiran konsol canggih anyarnya ini tak lain untuk kembali memenangkan hati developer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ybarra mengatakan bahwa perusahaan ingin menjalin hubungan dengan developer seperti ketika masa Xbox 360 dulu. "Dengan Xbox 360 kami memiliki platform terbaik untuk developer, (dengan XBox One) kami seperti kehulangan jangka waktu dua tahun, jadi kami berpikir bagaimana memenangkan developer kembali?," ujar Ybarra dikutip detikINET dari Gamespot, Sabtu (8/4/2017).

Maka dari itu, lanjut Ybarra, ia ingin agar game terbaik bisa dimainkan di platformnya. Untuk bisa demikian, selain menyediakan perangkat yang mumpuni, Microsoft juga telah menyiapkan alat atau developer kits guna menunjang kinerja developer ketika menggarap game untuk platform-nya.

Terinspirasi dari Industri Ponsel
Adapun keputusan Microsoft untuk merilis versi yang lebih powerful dari Xbox One terinspirasi dari model iterasi hardware dari industri perangkat mobile phone. "Ketika Anda berpikir tentang ponsel, sebagai contoh, konsumen membeli ponsel lebih sering dari yang apa kami lihat," terang Ybarra.

"Harapan konsumen atas teknologi tidak perlu menunggu lama lagi, karena segera ada di depan mata mereka dan mereka pun semua fitur itu bisa ada di perangkat mereka," terang Ybarra.

Kondisi ini tentu jauh berbeda dengan industri konsol. Tidak seperti ponsel, konsol sejauh ini baru akan beregenerasi setiap lima hingga tujuh tahun sekali. (mag/asj)