Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Laporan dari Gyeonggi
Turnamen Game Sepi Pengunjung, Intel Kecewa
Laporan dari Gyeonggi

Turnamen Game Sepi Pengunjung, Intel Kecewa


Muhammad Alif Goenawan - detikInet

Foto: detikINET/Muhammad Alif Goenawan
Gyeonggi, Korea Selatan - Turnamen game profesional Intel Extreme Masters (IEM) 2016 di Gyeonggi, Korea Selatan, sepi pengunjung dan tidak semegah gelaran sebelumnya. Intel pun merasa kecewa melihat rendahnya animo selama dua hari terakhir ini.

Sebagai salah satu perhelatan e-Sports terbesar, IEM selalu ramai dipadati oleh pengunjung. Tak sekadar mendukung tim yang main, beberapa yang datang nyatanya menyimpan rasa penasaran dan ingin tahu seperti apa permainan para jagoan-jagoan game di seluruh dunia itu.

Ketika berbincang di Goyang Stadium, Korea Selatan, Intel e-Sports Marketing Manager, George Woo mengklaim bahwa IEM sepanjang sejarah perhelatannya tidak pernah sepi pengunjung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ribuan bahkan hingga puluhan ribu gamer berbondong-bondong memadati area tempat turnamen berlangsung. Inilah yang sebenarnya diharapkan terjadi di IEM Gyeonggi. Hanya saja setelah dua hari perhelatan, pengunjung yang datang tidak sesuai dengan yang diharapkan.

"Sangat disayangkan IEM Gyeonggi ini sepi. Ini mungkin menjadi yang tersepi dari event IEM yang lain. Saya sedikit kecewa dengan hal ini," ungkap George kepada detikINET, Sabtu (17/12/2016).

Turnamen Game Sepi Pengunjung, Intel KecewaFoto: Muhammad Alif Goenawan/detikINET

Sepinya pengunjung yang hadir menurut George disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah soal kebiasaan masyarakat atau gamer Korea Selatan. Menurut George, gamer di Korea Selatan tidak terbiasa untuk menonton pertandingan di luar final.

"Mereka ini biasanya disodorkan oleh pertandingan skala studio. Dan mereka baru akan datang ketika sudah masuk final. Berbeda dengan penonton di Barat. Mereka datang sedari awal babak perempat final," ucap George.

Faktor yang kedua tak lain karena masalah pemilihan lokasi. Goyang Stadium memiliki letak yang cukup jauh dari ibukota Korea Selatan, Seoul. Karenanya, untuk bisa sampai ke Goyang Stadium dibutuhkan effort yang luar biasa.

"Karena kami hanya mendapat izin dari pemerintah untuk mengadakan di Gyeonggi, yasudah kami tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi yang pasti ini jadi pelajaran tersendiri bagi kami," tutur George.

Terakhir yang juga menjadi salah satu faktor adalah perolehan lisensi Overwatch yang sedikit terhambat. Sehingga, proses seleksi dan pengumuman tim juga menjadi lamban.

"Nah, ini juga sedikit sama dengan faktor pertama. Pengumuman tim yang terlambat. Ketika orang datang ke konser, pasti yang ingin mereka lihat adalah artis itu sendiri. Begitupula dengan turnamen game. Mereka ingin lihat tim yang mereka tahu saja," ujarnya lagi.

Meski demikian, IEM Gyeonggi masih akan terus berjalan hingga pertandingan final tanggal 18 Desember 2016. Tentunya George berharap di final akan terjadi kelonjakan pengunjung yang hadir. "Besok mungkin akan jadi momen yang bagus dan keren untuk diabadikan," pungkas George. (mag/rou)





Hide Ads