Hal ini disampaikan S.A. Bardan, Product Management Manager Divisi e-Commerce Indosat Ooredoo, saat menghadiri platform game online My Arena dari True Digital Plus, di Jakarta.
Kata Bardan, bisnis game di Indonesia sangat potensial, karena peminatnya sangat banyak. Saat ini peminat game terpusat di Indonesia Barat, padahal potensi di Indonesia Timur juga tak kalah banyaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai distributor voucher game, pihaknya sudah bekerja sama dengan 30 publisher lokal dan asing. Saat ini pengguna Cipika Play, baik grosir maupun reseller, telah mencapai 120.000 per bulan.
"Ke depan, kami akan berperan sebagai publisher game-game lokal. Potensi sebenarnya sangat besar terutama dari pengembang game lokal yang menang di event Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC) dan inkubator IdeaBox, " ujar Bardan.
Dia memaparkan, game yang akan dipasarkan Cipika Play tidak hanya game lokal, tapi juga game asing. Porsinya bisa sama besar, yakni 50% untuk game lokal dan 50% game asing. Sebab pihaknya ingin mewadahi para developer game lokal bisa bersaing dengan game asing.
Sebelum memasarkan konten game lokal, kata dia, pihaknya akan mendidik pengembang game lokal supaya game-nya menarik dan laku dijual. Lewat program inkubasi yang dimiliki Indosat Ooredoo, pengembang game lokal ini dididik untuk menyiapkan rencana bisnis supaya bisa monetisasi game mereka.
"Sebelum kami jual di Google Play Store dan iOS, game lokal itu dipoles dulu supaya betul-betul menarik konsumen game," pungkasnya.
Saat ini Cipika Play terus mencari game lokal yang layak diorbitkan. Jenis permainanya pun tidak dibatasi, bisa game anak-anak atau yang berbasis e-Sport seperti Point Blank. (rou/yud)