Pengalaman inilah yang dirasakan seorang developer headset augmented reality milik Microsoft, HoloLens. Developer bernama Andrew Peterson ini sukses memindahkan permainan klasik di Nintendo itu ke dalam HoloLens.
Peterson membuat semacam port NES (Nintendo Entertainment System) untuk HoloLens yang kemudian ia namai dengan N3S. Emulator tersebut, seperti dikutip detikINET dari Gamespot, Kamis (18/8/2016), bekerja dengan merender game 2D sprite menjadi objek 3D yang ditampilkan dalam visualisasi augmented reality.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selain Super Mario Bros, bila Anda menyaksikan video di bawah, adapula game-game NES lainnya, seperti Donkey Kong, Tetris, hingga The Legend of Zelda. Pun terlihat keren, Peterson mengaku tidaklah mudah membuat port game lawas menjadi objek augmented reality.
"HoloLens tidak mau menjalankan game dengan kecepatan penuh, terutama ketika editor built-in dan membuat objek 3D yang rumit," tulisnya.
Setelah dikembangkan dalam waktu yang cukup lama, Microsoft akhirnya menjual headset HoloLens untuk publik. Dijual dengan stok terbatas, HoloLens dibanderol dengan harga hingga USD 3.000 atau sekitar Rp 39,3 juta.
(mag/mag)
