Studi yang dilakukan oleh International Journal of Communication ini menemukan fakta bahwa pelajar yang bermain game online hampir setiap hari memiliki nilai di atas rata-rata di sekolahnya.
Sementara sebaliknya, pelajar yang kebanyakan bermain jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter memiliki nilai yang buruk dari teman sekelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemecahan puzzle di berbagai game, di mana gamer harus menyelesaikan tugas bisa membimbing orang untuk mengasah kemampuan tertentu, khususnya dalam membaca pemahaman, kemampuan matematika, dan bahkan fisika atau kimia," terang Alberto Posso salah satu peneliti, dikutip detikINET dari Evening Standard, Selasa (9/8/2016).
Namun, diakui Posso, penyebab hubungan antara bermain game dan kesuksesan akademis masih belum jelas. Posso mengakui bahwa masih samar antara game yang benar-benar membuat prestasi melambung atau memang anak-anak itu pada dasarnya pintar dan gemar dengan game.
Terlepas dari lemahnya nilai akademis yang ditimbulkan oleh anak-anak yang kecanduan jejaring sosial, Posso mengatakan bahwa membuat teman di Facebook bisa berguna bagi kemampuan pergaulan si anak. (mag/ash)