Dicari! Game Lokal Pesaing Pokemon Go
Hide Ads

Dicari! Game Lokal Pesaing Pokemon Go

Achmad Rouzni Noor II - detikInet
Minggu, 07 Agu 2016 09:10 WIB
Foto: BBC Magazine
Jakarta - Kehadiran Pokemon Go di Indonesia diharapkan bisa memicu para pengembang aplikasi lokal untuk memproduksi game sejenis yang lebih sehat dan aman.

Hal itu diharapkan Hasnil Fajri, praktisi bisnis aplikasi di industri kreatif, bisa memicu para pengembang game lokal untuk menghadirkan lebih banyak permainan berbasis Geo Positioning System (GPS) dengan genre Augmented Reality.

"Bila kita ambil positifnya, Pokemon Go bisa menginspirasi lahirnya game sejenis yang sehat, aman, dan nyaman serta dapat meningkatkan pendapatan pemerintah di bidang industri pariwisata dan ekonomi kreatif," ujarnya kepada detikINET, Minggu (7/8/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, Pokemon Go akhirnya resmi hadir Indonesia bersama dengan 14 negara lainnya. Game ini sudah bisa diunduh di toko aplikasi iOS dan Android untuk handset tertentu.

Hasnil menilai, maraknya orang memainkan Pokemon Go, khususnya di Indonesia, telah menimbulkan kehebohan yang luar biasa di kalangan anak-anak, remaja, anak muda hingga orang dewasa baik kalangan gamer maupun kalangan pekerja dan profesional.

Saking hebohnya, Kapolri sampai mengeluarkan surat telegram rahasia untuk melarang staf dan aparatnya serta masyarakat bermain game tersebut di lingkungan kantor kepolisian.

Bahkan, kata dia, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pun sampai mengeluarkan Surat Edaran mengenai larangan bermain game tersebut di lingkungan instansi pemerintah yang ditujukan kepada Menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, Kepala BIN, para Gubernur hingga para Bupati dan Walikota se-Indonesia.

Diakui olehnya, Pokemon Go memang game yang sangat menarik dan menantang buat semua usia serta dapat membuat gamer lupa waktu dan tempat kapan saja dan di mana saja. Apalagi game ini sifatnya sangat dinamis karena gamer dipaksa aktif bergerak keluar ruangan dan tempat terbuka.

Dari unsur hiburan dan kesehatan, Pokemon Go sangat menarik dan menyenangkan serta menyehatkan badan. Namun di sisi lain ada hal yang negatif khususnya dalam hal keamanan pribadi gamer karena dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan bila tidak memperhatikan jalan dan tempat ketika bermain game tersebut.

"Selain itu, bisa menurunkan produktivitas dan performa jika dilakukan pada jam kerja kantor. Last but not least, tentang isu keamanan informasi dan keamanan negara," kata Hasnil.

"Terkait isu keamanan informasi dan keamanan negara, tanpa disadari ketika bermain Pokemon Go, mereka sang pengembang game bisa menggunakan untuk alat spionase seperti ambil foto-foto di sekitar gamer berada untuk profiling data.

"Karena sebenarnya data-data geospatial dan geo location itu sebagian besar memang sudah terkumpul di Google. Data tentang bangunan dan gedung sudah bertahun-tahun dikumpulkan Google dengan membayar anak-anak Indonesia untuk keliling sepanjang jalan membawa GPS dan mengupload nama-nama tempat dan gedung ke server mereka.

"Google juga telah mengoperasikan kamera beresolusi tinggi 360 derajat view dipasang di atas mobil berjalan sepanjang jalan propinsi hingga jalan perumahan, itupun sudah mereka lakukan bertahun-tahun.

"Belum lagi faktanya, mayoritas handset beredar di dunia saat ini termasuk Indonesia didominasi oleh Android phone milik Google. Yang artinya, Google bisa mengambil data kapan saja dari semua handset Android di seluruh dunia.

"Semua handset, tablet dan smartphone yang menggunakan Android OS dan dijinjing orang wara-wiri akan menjadi agen Google untuk collect dan store data ke server Google tanpa kta sadari.

"Pokemon hanya memanfaatkan data geo-location yang sudah ada. Memang benar pembuat Pokemon bersama Google bisa dengan sengaja memasang monster-monster di tempat-tempat tertentu untuk diburu karena mereka sudah tahu semua tempat di Indonesia.

"Saya sangat setuju dan mendukung surat telegram rahasia Kapolri dan juga surat edaran MenPAN-RB untuk larangan tidak bermain game Pokemon Go pada instansi layanan publik seperti kantor kepolisian, kejaksaan, TNI, dan gedung pemerintahan serta tempat peribadatan.

"Namun menanggapi statement Menkominfo Rudiantara yang meminta Google untuk tidak memasukkan ini dan itu yang merupakan objek vital, saya pikir itu justru sama saja dengan memberitahu Google bahwa di situ berisi barang penting.

"Meski sebenarnya dengan Google Earth dan Street-view, semua lokasi itu sudah terekam dan sudah ada datanya. Mungkin agar masyarakat tidak ke situ saja, tapi Google sudah tahu.

"Kenapa kita tidak buat saja game lokal sejenis Pokemon Go yang lebih sehat dan aman dan sesuai kultur dan karakter masyarakat Indonesia?

"Indonesia ini kan banyak sekali produsen pembuat game-game di mobile phone yang hebat dan kreatif bahkan sudah go internasional, belum lagi para game developer individu yang berkelompok menyalurkan hobinya membuat game untuk kepentingan lomba atau kompetisi.

"Bisa saja pemerintah via Kominfo ataupun Bekraf ataupun perusahaan telekomunikasi seperti Telkom mengadakan suatu kompetisi pembutan game yang terbuka untuk masyarakat umum baik kelompok perkumpulan komunitas pembuat game.

"Atau, perusahaan berbadan hukum dengan mengambil logika seperti Pokemon dengan memanfaatkan konten lokal dan kultur Indonesia selain pula dapat menambah wawasan lingkungan sekitar kita.

"Misalnya, game yang dibuat itu berhadiah jika berhasil mengunjungi 33 tempat bersejarah dan tempat wisata di ibukota dan sebagainya," papar Hasnil panjang lebar via email. (rou/asj)
Berita Terkait