Cerita Karyawan Berhenti Kerja Demi Mencari Pokemon
Hide Ads

Cerita Karyawan Berhenti Kerja Demi Mencari Pokemon

Muhammad Alif Goenawan - detikInet
Kamis, 14 Jul 2016 13:37 WIB
Foto: Reuters
Jakarta - Hingga saat ini Pokemon Go sudah memberikan dampak besar dan memicu kejadian kejadian unik. Yang terbaru, seorang pekerja berikut yang memilih untuk mengakhiri karirnya agar bisa total bermain game besutan Nintendo dan Niantic itu.

Menurut informasi yang diedarkan oleh Newshub, pria berusia 24 tahun asal Auckland, Selandia Baru tersebut memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya. Penyebab utamanya tak lain karena lelaki bernama Tom Currie tersebut ingin fokus bermain Pokemon Go.

Currie mengatakan ingin berkeliling Selandia Baru dan menangkap semua Pokemon yang ia jumpai. "Aku telah memesan bus semua perjalanan menuju Invercargill dan perjalanan pulang ke Cape Reinga. Jadi, aku berharap bisa menangkap beberapa Pokemon keren sepanjang jalan," tutur Currie dikutip detikINET dari Ubergizmo, Kamis (14/7/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, Currie yang mundur dari pekerjaannya di kafe Hibiscus Coast itu mengklaim bahwa selama ini ia telah berjalan sepanjang 50 km dalam bermain Pokemon Go.Currie sudah mencapai level 20 dan telah menangkap 700 Pokemon, termasuk Vaporeon dengan CP 1.709.

Tom Currie rela berhenti kerja untuk bermain Pokemon Go.


Currie mengaku belum puas dengan semua hasil tangkapannya itu. Ia punya satu tujuan utama, yakni menangkap Mewtwo, dimana itu ia yakini menjadi tujuan akhir dari semua gamer Pokemon Go.

"Aku ingin punya Mewtwo. Itu adalah Pokemon nomor 150 dan itu menjadi akhir permainan dari kebanyakan gamer Pokemon Go," tutur Currie.

Sebelumnya Pokemon Go juga membuat sebuah perusahaan di Singapura memecat seorang pegawai asingnya. Usut punya usut, ekspatriat asal Australia bernama Sonny Truyen melontarkan keluhan karena Pokemon Go tidak dapat diakses di sana.

Ia menulis menggunakan kalimat yang sarat dengan kata-kata tak senonoh di Facebook. Menurutnya Singapura penuh dengan orang-orang bodoh dan IQ nasional negara tersebut akan menurun begitu dia pergi. Maka, kelakuannya itu membuat dia dipecat dari perusahaannya. (mag/fyk)