Pantaskah Pembuat Clash of Clans Dihargai Rp 114 Triliun?

Jakarta - Uang senilai USD 8,6 miliar atau di kisaran Rp 114 triliun tentu bukan jumlah sedikit. Itulah biaya yang harus dikeluarkan raksasa game China, Tencent, untuk membeli Supercell, pembuat Clash of Clans. Pantaskah Supercell dihargai begitu tinggi?

Nilai itu bahkan lebih tinggi dari harga divisi ponsel Nokia yang dulu diakusisi Microsoft sekitar USD 7 miliar. Namun Supercell memang sedang di puncak. Menurut biro riset Newzoo, akuisisi Supercell membuat Tencent memiliki market share sekitar 13% dari bisnis game global yang tahun ini nilainya diperkirakan USD 99 miliar.

Supercell adalah perusahaan game mobile dengan pendapatan tertinggi saat ini. "Sudah tentu ini adalah deal yang bagus bagi Tencent," ucap CEO Newzoo, Peter Warman yang detikINET kutip dari Venture Beat.

"Tahun ini, Supercell dalam jalur menghasilkan lebih dari USD 2 miliar di luar Asia. Lebih banyak dari pendapatan Tencent di luar Asia tahun lalu senilai USD 1,3 miliar, mayoritas berasal dari game League of Legends. Tencent sekarang bisa menghasilkan banyak revenue dari game mobile di luar China," terang Peter.

Kombinasi pendapatan kedua perusahaan tembus USD 11,1 miliar tahun lalu dengan market share 12% dari seluruh pendapatan industri game. Tahun ini, keduanya diproyeksi memperoleh total USD 13 miliar dan pangsa pasarnya jadi 13%.

Baca juga: Menjelajah 'Benteng' Pembesut Clash of Clans

Tencent memang berambisi melakukan ekspansi ke luar China. Namun sejauh ini, hanya game League of Legend yang populer di luar kandangnya. Maka membeli Supercell dengan game yang disukai secara global seperti Clash of Clans dan Clash Royale adalah langkah tepat.

Apalagi Clash Royale juga sangat tenar di China. Tencent yang tentu sudah paham dengan pasar di China memiliki peluang besar untuk meningkatkan dominasinya.

"Kesempatan yang terbentang luas datang dari ekosistem Android di China yang mencakup dua pertiga dari pasar smartphone China. Clash Royale sudah nomor satu di iOS dan baru saja diluncurkan di Android di sana," sebut Peter.

(fyk/ash)