Pengakuan Remaja yang 'Keracunan' Clash of Clans

Jakarta - Clash of Clans memang termasuk game mobile fenomenal. Tak sedikit pemainnya kecanduan dan rela mengeluarkan banyak uang. Itu yang membuat penciptanya, Supercell, kaya raya. Tahun lalu saja, pendapatan Supercell tembus USD 5,74 miliar.

Pemain Clash of Clans intinya harus mendirikan benteng, mempertahankannya dari klan lain dan tentu saja melakukan serangan. Gameplaynya bikin kecanduan dan karena logging off membuat pemain berisiko diserang, banyak gamer terus saja memelototi layar untuk memainkannya.

Salah satu gamer yang sudah sangat keracunan Clash of Clans adalah remaja ini, sebut saja namanya Tyrael. Ia berusia 21 tahun dan tinggal di New Jersey. Dia mengklaim aplikasinya sudah terbuka selama sekitar 9.000 jam.

Banyak waktunya dihabiskan antara lain untuk melatih tentara agar menang dalam pertempuran. "Aku bisa terus online 16 jam sehari agar tidak diserang. Itu akhirnya menjadi kebiasaanku setiap hari," ujarnya yang detikINET kutip dari Business Insider.

Tyrael yang bekerja sebagai pemadam kebakaran ini memang pemain top Clash of Clans dan sangat berdedikasi. Ia sudah berhasil upgrade penuh wilayahnya, pencapaian yang hanya bisa dilakukan segelintir gamer.

"Semua tembok pertahanan, semua bangunan non defensif, hero, semuanya, segala hal sudah komplet sampai upgrade yang paling terakhir," tuturnya.

Baca juga: Menjelajah 'Benteng' Pembesut Clash of Clans

Clash of Clans bisa dimainkan gratis, namun berjalan lebih cepat jika mau membayar. Pemain bisa membeli mata uang di dalam game dengan uang sungguhan. Sebagai gambaran, jika pemain mau sampai ke level Tyrael secara instan, ia harus menghabiskan biaya sekitar USD 12 ribu.

Tyrael sendiri mengaku tak menghabiskan banyak uang untuk mencapai levelnya yang sekarang, ia melakukannya dengan tekun bermain terus menerus. Sempat pula ada yang mau menawar akunnya dengan harga mahal meski itu melanggar peraturan Clash of Clans. "Aku sudah pernah ditawari ribuan dolar," sebutnya.

(fyk/ash)