Mode permainan multiplayer online GTA V sejatinya bisa dimainkan secara cuma-cuma, selama gamer berlangganan PlayStation Plus atau Xbox Live Gold. Hanya saja, Rockstar Games menawarkan opsi mikrotransaksi bagi gamer yang ingin mempercepat proses bermainnya.
Nah, dari hasil mikrotransaksi inilah Rockstar meraup keuntungan hingga USD 500 juta atau sekitar Rp 6,5 triliun (USD 1 = Rp 13.100). Angka ini dipaparkan oleh mantan Presiden Rockstar North, Leslie Benzie dalam sebuah gugatan kepada induk perusahaan Rockstar, Take-Two Interactive.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karenanya, merasa royaltinya tak kunjung dibayar, Benzie pun mengajukan kasus ini ke meja hijau. Ia merasa tidak terima, apalagi mengingat mikrotransaksi GTA V meraih margin keuntungan hampir mencapai 100%.
"GTA Online memiliki potensi untuk mencapai margin keuntungan terbesar dari semua waralaba GTA yang pernah dibuat," tutur Benzine dalam tuntutannya dikutip detikINET dari Gamespot, Rabu 913/4/2016). (mag/fyk)