Uncharted 4: A Thief's End, Seri Pamungkas yang Bikin Puas!
Hide Ads

Review Game

Uncharted 4: A Thief's End, Seri Pamungkas yang Bikin Puas!

Muhammad Alif Goenawan - detikInet
Selasa, 07 Jun 2016 09:32 WIB
Foto: detikINET/Screeshoot Uncharted 4
Jakarta - Kurang lebih 9 tahun sudah seri Uncharted malang melintang di jagat game konsol. Dan hampir selama itu pula, game eksklusif PlayStation ini menjadi salah satu game paling dinanti peluncurannya.

Dan di usianya yang hampir satu dekade ini, developer game Naughty Dog seperti biasa mendapat mandat dari Sony Computer Entertainment untuk menggarap serial game action adventure yang kini sudah sampai pada jilid ke-4 itu. Oleh Sony, seri terbarunya ini diberi judul Uncharted 4: A Thief's End.

Bila diamati lebih seksama, Uncharted 4 ini menjadi seri pertama Uncharted yang rilis di konsol PlayStation 4, setelah sebelumnya tiga seri (Uncharted: Drake's Fortune, Uncharted 2: Among Thieves, dan Uncharted 3: Drake's Deception) menjadi salah satu game eksklusif terlaris untuk platform PlayStation 3.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walaupun di bulan Oktober 2015 lalu Sony gatal untuk menghadirkan tiga seri itu untuk PlayStation 4 dalam satu kemasan dengan judul Uncharted: The Nathan Drake Collection

Ide penggarapan game ini tak lain karena terdapat fakta unik yang mengatakan bahwa sekitar 80% pemilik PlayStation 4 belum pernah bermainUncharted. Dengan kata lain, sebagian besar pemilik konsol last-gen Sony ini dulunya tidak punya PlayStation 3.

Tak hanya itu, alasan lain di balik penggarapan seri kemasan itu tentu saja sebagai pemanasan menjelang peluncuran Uncharted 4 yang sempat tertunda beberapa kali. Sama halnya dengan gamer PlayStation 4 lainnya, detikINET pun penasaran, seperti apa keistimewaan Uncharted 4 ini. Berikut hasil reviewnya.

Reuni Tak Terduga

Nathan Drake, seorang petualang tampan yang kerap mencari harta karun ke berbagai penjuru dunia sembari memecahkan kode-kode misterius di usianya yang tak lagi muda memilih untuk mengakhiri karir berbahayanya. Bersama dengan sang istri, Elena, Nate (panggilan akrab Nathan--red) memilih untuk menjalani kehidupan normal di kota kecil.

Berbekal kemampuan berpetualang, Nate mengabdikan diri sebagai penyelam di perusahaan ekspedisi, sementara Elena melanjutkan profesinya sebagai jurnalis. Kehidupan normal yang diimpikan oleh Nate dan Elena nyatanya tidak sesuai harapan.

Di tengah perjalanannya mengarungi bahtera rumah tangga, Nate dikejutkan dengan kehadiran sang kakak, Samuel Drake. Nate tentu tidak menyangka bisa berjumpa kembali dengan Samuel, mengingat dalam game dikisahkan bahwa sang kakak tewas akibat tertembak ketika pelarian dari penjara di masa lalu.

Dengan telaten, Samuel menjelaskan mengapa ia bisa sampai selamat dan bagaimana pula keluar dari penjara. Di tengah reuni yang tak terduga itu Samuel tiba-tiba meminta pertolongan Nate untuk mencari harta karun di Libertalia, sebuah kota kuno bekas peninggalan para bajak laut termasyur, termasuk Henry Avery yang disebut-sebut sebagai bajak laut paling berpengaruh di eranya.

Selain untuk mencari tahu harta karun apa yang tersimpan di Libertalia, penjelajahan kali ini juga menyangkut hidup dan mati Samuel. Alhasil, permintaan Samuel ini menjadi buah simalakama bagi Nate.

Di satu sisi, Nate ingin melanjutkan kehidupan normalnya yang tengah dijalani bersama Elena. Namun di sisi lain, Nate yang rindu dengan sosok Samuel merasa iba dan ingin membantunya.

Melanjuti apa yang dimulai di seri ketiga, di seri ini Naughty Dog mengupas habis masa lalu seorang Nathan Drake ke dalam beberapa chapter. Dan bagaimana Nate dan Samuel menjalani kehidupan mudanya, semuanya dikemas dengan alur maju mundur yang tertata rapih.

Bila di tiga seri sebelumnya Nate selalu ditemani oleh sahabat sekaligus mentornya, Victor 'Sully' Sullivan, maka giliran Samuel yang menemani langkah demi langkah Nate dalam penjelajahan mencari Libertalia yang sayangnya mendapat rintangan dari Rafe, teman satu pelarian penjara yang juga ikut mencari harta karun.

Lalu, bagaimana nasib Nate, Sully, Samuel, dan Elena? Semuanya akan terjawab jika Anda memainkan game ini sampai tuntas.

Secara keseluruhan alur cerita yang disajikan menarik untuk disimak khas film Hollywood. Bahkan detikINET berani jamin jika tangan Anda tidak akan gatal untuk memencet tombol skip ketika menyaksikan adegan cutscene.

Grafis Mengagumkan

Tak dipungkiri, grafis menjadi salah satu faktor yang dinanti-nanti di era konsol next-gen seperti PlayStation 4 ini. Walaupun, ada beberapa gamer yang tidak mempedulikan urusan grafis, yang penting bagaimana gameplay yang tersaji bisa menarik.

Naughty Dog sendiri bukan tipikal developer yang cuek akan urusan grafis. Dari beberapa game terakhirnya, sebut saja The Last of Us tampil dengan grafis yang mengagumkan. Pun itu dirilis untuk konsol PlayStation 3.

Hal inilah yang coba ditonjolkan kembali di Uncharted 4. Jelas antara Uncharted 3 dan Uncharted 4 memiliki perbedaan kualitas grafis yang sangat signifikan. Saking bagusnya dengan kualitas grafis yang ditampilkan, banyak gamer menyebut jika Uncharted 4 menjadi game dengan kualitas grafis terbaik yang pernah diriis di pasaran hingga saat ini. Apa benar demikian?

Dari pengamatan detikINET, memang benar jika Uncharted 4 menyajikan grafis menawan. Detail karakter dibuat mendekati nyata, tata cahaya, dan elemen-elemen grafis lainnya. Tekstur, seperti kulit dan pakaian pun dibuat sedemikian rupa hingga membuat mata Anda terbelalak dan berdecak kagum.

Agar terlihat lebih natural, Naughty Dog menambahkan bermacam efek visual yang mendukung. Sebagai contoh, efek visual membuat pakaian yang tadinya bersih, harus terkena noda akibat karakter Nate terperosot di area berlumpur. Begitu pula dengan efek pakaian dan rambut yang basah kuyup setelah Nate berenang atau terkena kucuran air terjun.

Kekaguman tak berhenti manakala melihat dialog antar karakter yang tersaji indah dan realistis. Raut muka yang menampilkan emosi di antara karakter bak sungguhan membuat proses bercerita Uncharted 4 semakin terasa kuat.

Hal ini karena dalam penggarapan Uncharted 4, Naughty Dog menerapkan proses motion capture. Proses yang sama ketika Naughty Dog menggarap The Last of Us tahun 2013 lalu, dimana aktor tak sekadar melakukan sulih suara, tapi juga beradegan fisik bak aktor film sungguhan.

Selama perjalanan, entah itu ketika berjalan kaki atau berada di dalam kendaraan, Anda tidak akan merasa sepi. Naughty Dog menyuguhkan dialog ringan antar karakter yang menurut kami patut mendapat tepuk tangan.

Dialog bisa mengambil dari pengamatan lingkungan sekitar atau bisa dari kejadian di masa lalu. Ada pula dialog yang membutuhkan tanggapan dengan memencet tombol segitiga kepada karakter yang dituju.

Area Linear ala Open-World

Uncharted 4 memang bukan game open-world seperti layaknya Grand Theft Auto atau mungkin The Division yang belakangan tengah naik daun. Semua area tersaji linear chapter demi chapter tanpa ada loading sama sekali. Pun demikian, luasnya area yang ditampilkan tidak seperti tiga seri sebelumnya.

Anda akan mendapati area yang dua kali lebih luas di tiap chapternya. Malah, Anda yang punya jiwa eksplorasi mungkin akan bingung ketika berkeliling area dengan tujuan untuk mencari treasure yang tersembunyi.

Area yang luas nyatanya menjadi keuntungan tersendiri tatkala menyerang musuh. Ya, menyempurnakan di seri ketiga, kini Naughty Dog menyediakan dua opsi dalam menyerang musuh. Yang pertama dengan menyerang musuh membabi buta bak seorang Rambo, dengan sistem cover and shoot tentunya.

Cara ini mungkin terkesan menyenangkan bagi yang gemar tembak-tembakan. Anda tidak akan takut kehabisan peluru karena senjata bisa didapatkan dengan mudah ketika musuh atau AI (Artifical Intelligence) tumbang.

Tapi satu hal yang perlu Anda ketahui, yakni sifat AI yang dinamis mengikuti pergerakan karakter ke mana berada. Bahkan, saking fokus dengan serangan di depan, Anda tidak akan menyadari ada AI yang berputar dan menyerang dari belakang. Seperti biasa, tidak ada potion (medical kit) untuk menyembuhkan, yang ada hanya regenerate health.

Mau main aman? Ya sudah pasti menyerang secara diam-diam atau stealth. Bisa dengan bersembunyi di semak-semak, di balik pintu, atau dari atas ketika bergelayutan dengan tali. Nah, sedikit intermezzo, grappling hook atau fitur terbaru yang menarik di Uncharted 4, yakni bergelayutan di tali.

Nantinya, akan ada spot di mana Nate dan Samuel bisa melontarkan dan mengikatkan tali untuk dipakai berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Mirip dengan apa yang dilakukan oleh Tarzan (bahkan ada dialog Samuel memuji Nate sebagai seorang Tarzan).

Dengan melompat ke arah musuh, secara otomatis karakter akan menikamnya dari atas. Mekanisme bergelantungan ini juga memungkinkan Anda menembak musuh ketika bergelayut. Hanya saja, fokus tembakkan mungkin akan lebih sulit ketimbang baku tembak dalam kondisi normal.

Stealth sendiri memang bukanlah hal baru. Mekanisme ini sudah ada sejak jilid kedua. Hanya saja, di jilid keempat ini stealth semakin sempurna dengan hadirnya parameter 'ketahuan' di musuh yang meningkat dari status tidak ngeh hingga waspada. Meski sudah berada di tingkat waspada, parameter akan hilang dengan sendirinya jika Anda kembali bersembunyi.

Terakhir yang menjadi ciri khas adalah mekanisme puzzle. Tak lengkap rasanya jika game Uncharted tidak menghadirkan teka-teki kode di setiap perjalanannya. Teka-tekinya sendiri tidak serumit yang dibayangkan. Jadi, Anda bisa menyelesaikan puzzle tanpa harus menggaruk-garuk kepala.

Multiplayer

Satu hal yang menjadi tren di kalangan gamer konsol masa kini adalah mode permainan multiplayer. Online seolah telah menjadi kebutuhan tersendiri di platform konsol next-gen macam PlayStation 4.

Karenanya, agar memanjakan gamernya Naughty Dog pun sepakat menghadirkan mode permainan multiplayer seperti yang dilakukan di seri ketiganya. Dari pengamatan detikINET, mode permainan ini sebenarnya cukup menghibur dan menjadi opsi yang menyenangkan selepas merampungkan mode permainan single player.

Namun, jangan harap akan sesolid seperti yang ditawarkan di game-game yang memang berfokus membangun mode multiplayer. Di sini mode multiplayer hanya sebagai pemanis, sementara menu utamanya tetap mode single player.

Di multiplayer, Anda akan menemukan beberapa jenis permainan, semisal Death Match atau Capture the Flag. Setiap pemain akan diberi kesempatan memilih karakter dan loadout senjata masing-masing yang sudah tersedia, entah sebagai assaulter atau tactician. Tapi, Anda juga bisa memodifikasi loadout senjata sesuai dengan yang diiginkan.

Setiap kali merampungkan permainan, Anda akan mendapat mata uang yang bisa diperbelanjakan. Adapun barang yang diperjualbelikan bisa berupa skin atau pakaian, senjata, dan taunt.

Opini detikINET

Secara keseluruhan, Uncharted 4: A Thief's End ini bisa menjadi judul pamungkas yang sempurna. Terlepas dari urusan kualitas grafis dan gameplay yang lebih luwes, alur cerita yang ditawarkan sangat kuat dan cocok menjadi penutup yang manis.

Kedekatan emosional di antara karakter terbangun sangat apik dan tersampaikan secara baik. Dialog antara Nate dan Elena seolah sangat menggambarkan kondisi suami-istri yang sesungguhnya. Bagaimana mereka bersenda gurau atau bertengkar satu sama lain karena suatu hal.

Proses motion capture yang diterapkan membantu menampilkan ekspresi wajah yang sempurna. Bagaimana raut wajah Elena ketika kecewa, Nate ketika marah, dan sebagainya membuat kami tak henti-hentinya kagum.

Meski sedari tadi kami terus memuji-muji grafis, namun tidak selamanya kesempurnaan itu benar-benar sempurna. Ada satu kelemahan yang menurut kami sangat sayang, yakni jaggies (atau garis kasar) pada rambut dan sekitar pundak karakter Nate.

Jaggies di Uncharted 4 hampir bisa dibilang terlihat sangat kasar. Entah apa penyebabnya, namun secara umum jaggies terjadi karena anti-aliasing yang buruk. Tapi, dari keseluruhan objek, hanya beberapa yang mengalami jaggies. Sisanya aman-aman saja. (mag/ash)