Memboyong Cahaya Pagi dari Balik Jendela
Hide Ads

Tips Fotografi

Memboyong Cahaya Pagi dari Balik Jendela

Ari Saputra - detikInet
Senin, 01 Des 2014 09:49 WIB
Boneka ayam dijepret dengan ISO 320, speed 1/4 pada diafragma f/5,6. (Ari Saputra/detikINET)
Jakarta -

Akhir-akhir ini, romantisme pagi hari dengan menyaksikan cahaya matahari masuk dari balik jendela semakin mahal saja. Bukan apa-apa, tidak lain karena perumahan yang makin padat dan semakin sedikit menyisakan ruang bagi sinar matahari langsung ke dalam kamar.

Terlebih bila tinggal di rumah tipe 36 atau 21 dengan bangunan kiri-kanan-belakang berhimpit dengan tembok tetangga. Maka mencari keindahan alami tersebut semakin surut.

Terkadang hanya bisa iri ketika main ke kafe, vila atau cottage dengan pencahayaan alami maksimal. Yang menyuguhkan bayangan-bayangan panjang di atas cangkir kopi, kursi taman atau sofa cantik di living room. Sederhana tetapi memberi pesan personal mendalam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, fotografi mampu menghidupkan sensasi tersebut dalam bentuk yang simpel namun tetap berkualitas. Yakni lewat trik mudah yang bisa dilakukan oleh juru foto pemula sekalipun. Hanya menggunakan sebuah lampu rumahan dan properti yang mudah didapatkan di sekitar Anda.

Peralataan yang dibutuhkan:

1. Tripod (optional) dan kamera. Sebenarnya tripod tidak wajib. Cuma untuk mempermudah pekerjaan, akan lebih cepat bila ada tripod. Tujuannya supaya menjaga kamera tidak goyang pada seting rana kecepatan rendah. Kameranya apa saja boleh. Bisa handphone, mirrorless atau DSLR.
2. Karton tebal, kardus atau papan triplek dengan ukuran sekitar 50Γ—75cm. Saya menggunakan sisa papan asbes saat renovasi plafon rumah untuk pemotretan ini.


Behind the scene. Pemotretan dilakukan di dalam rumah dengan lampu digantung ke light stand (atau dapat meminta ke teman untuk memegangi). Tripod digunakan untuk speed lambat karena ISO dibuat rendah (menghindari grainy). (Foto: Ari Saputra/detikINET)

3. Lampu. Ukurannya apa saja yang penting cukup terang membuat cahaya. Lampu profesional mempermudah pekerjaan. Kalau enggak ada bisa menggunakan lampu rumahan seperti yang saya pergunakan.
4. Lakban hitam.
5. Kertas ukuran A3.
6. Subjek foto yang sesuai seperti cangkir/mug dan mainan hasil kerajinan tangan saat traveling. Atau apapun yang menurut Anda mempunyai daya hentak yang kuat secara visual. Usahakan mempunyai warna yang kontras dengan kadar pencahayaan yang akan dibuat.

Sesi Pemotretan

Yang paling mendesak adalah membuat jendela imajiner terlebih dahulu. Yakni dengan membuat lobang pada papan karton dengan gunting atau pisau cuter. Buat lobang berbentuk persegi panjang seperti membuat jendela rumah.

Kemudian rapihkan dengan lakban hitam. Sekaligus membuat 'teralis' dengan lakban tersebut. Jarak antar teralis disesuaikan dengan selera, apakah mau mau lebar atau sempit.

Selanjutnya membuat continues light dengan lampu yang sudah disiapkan. Buatlah kertas karton untuk membungkus ujung lampu hingga membuat efek spotlight persis seperti lampu senter yang kita kenal.

Posisikan lampu menghadap jendela virtual dengan ketinggian sekitar 45 derajat menyorot jendela dan menghasilkan bayangan. Atur cahaya lampu serapih mungkin hingga membuat efek bayangan seperti pagi hari, yakni agak memanjang ke samping.


Anda bisa meminta teman Anda memegangkan lampu. Atau bisa digantungkan pada tiang atau apapun yang dapat memposisikannya dengan baik.

Bila sudah menemukan arah bayangan sesuai kebutuhan, letakkan subjek, siapkan kamera dan mulailah membidik. Tetap perhatikan komposisi dan angle yang menarik.

Cobalah dengan bermain-main exposure dan white balance untuk menghasilkan gambar yang berbeda-beda. Seperti membuat foto yang under satu stop untuk membuat momen dramatis dan lebih sendu. Atau mempermainkan white balance di posisi manual (kelvin) untuk memperoleh cahaya warna yang berbeda.



Berbagai subjek foto dijepret untuk membuat pilihan menarik. Foto dibuat dengan under exposure 1 stop dan koreksi warna dan exposure di software. (Foto: Ari Saputra/detikINET)

Anda juga bisa memberi kertas mika transparan warna-warni yang mudah diperoleh di toko. Efek warna membuat mood bayangan berubah. Bisa menjadi sore hari atau pagi, tergantung yang Anda inginkan.

Untuk memperoleh detil gambar yang menarik, tak ada salahnya menggunakan Large Image. Saya sampai perlu menggunakan file RAW untuk menangkap detil dengan maksimal pada pemotretan ini.

Kemudian lakukan proses editing di komputer seperlunya seperti croping, menaikan warna dan menyesuaikan gelap-terang. Kalau subjek foto Anda berupa benda yang memantulkan cahaya, pastikan pantulannya dikoreksi di sofware supaya terlihat alamiah.

(Ari/ash)