Memahami Exposure Value dan Tips Setelan Low Light
Hide Ads

Tips Fotografi

Memahami Exposure Value dan Tips Setelan Low Light

- detikInet
Kamis, 30 Okt 2014 13:56 WIB
Ilustrasi (gettyimages)
Jakarta -

Saat baru belajar fotografi, banyak yang menganggap bahwa cahaya di dalam ruangan seperti di dalam kantor yang diterangi lampu neon terangnya tidak berbeda jauh dari cahaya matahari sehingga tidak ragu memilih setting ISO rendah (100-200).

Sebenarnya, kondisi cahaya lampu jauh lebih gelap daripada cahaya matahari. Otak dan mata kita bekerja selayaknya auto ISO di kamera, otomatis menyesuaikan dengan kondisi cahaya yang ada. Tapi menurut kamera, lampu buatan manusia itu jauh lebih gelap daripada cahaya matahari.

Satuan pengukuran cahaya untuk fotografer biasanya diekspresikan dengan EV (Exposure Value). Nilai yang diberikan bervariasi sesuai dengan ISO yang diset. Meningkatkan ISO 2 kali berarti meningkatkan 1 EV.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Exposure Value juga bisa diekspresikan dengan kombinasi dari aperture dan shutter speed dengan asumsi ISO diset ke 100. Di hari yang cerah dengan matahari, nilai EV-nya 15, dengan kombinasi ISO 100, f/16 dan shutter speed 1/125 atau supaya mudah diingat, 1/100 detik. Kombinasi ini sering disebut aturan Sunny 16.

Sedangkan di dalam ruangan, seperti di ruangan kantor yang terang, nilai EV berkurang menjadi EV 8 dengan kombinasi ISO 100, f/2.8, 1/30 detik atau yang setara.

Jika memotret di ruangan yang gelap atau mendung sekali, nilai EV turun ke sekitar 5 EV (ISO 100, f/2.8, 1/4 detik)

Sesaat setelah matahari terbenam, atau disebut juga twilight, akan didapatkan EV 2 (ISO 100, f/2.8, 2 detik).

Cahaya bulan atau malam hari tanpa polusi cahaya dari gedung/pemukiman biasanya sekitar EV -3 sampai -6 (ISO 100, f/2.8, 1 menit s/d 10 menit).

Tentunya, kombinasi dari ISO, aperture dan shutter speed itu bersifat fleksibel, artinya banyak kombinasi yang bisa kita pilih untuk mendapatkan terang gelap yang sama.

Contohnya setelan di dalam ruangan yang terang, EV 8 (ISO 100, f/2.8, 1/30 detik) bisa juga diubah menjadi ISO 800, f/5.6, 1/60 detik untuk mendapatkan hasil terang-gelap foto yang sama.

Dengan memahami EV, kita bisa lebih paham mengapa saat memotret di dalam ruangan atau di tempat yang gelap membutuhkan setting yang sangat berbeda dengan di luar ruangan saat cahaya matahari bersinar terang.

ISO 100 yang cukup untuk foto outdoor, tidak cukup tinggi untuk di dalam ruangan kecuali saat mengunakan lensa berbukaan besar atau shutter speed yang relatif lambat (berisiko blur jika tidak mengunakan tripod).

Nilai EV biasanya juga sering dikorelasikan dengan kemampuan autofocus kamera. Sebagian besar sistem autofocus kamera DSLR bisa bekerja dengan baik di EV -1 sampai +19.

Sementara ada beberapa kamera profesional yang mampu sampai EV -3 (ruangan yang sangat gelap atau di malam hari dengan penerangan bulan purnama).

Β 

Mau konsultasi berbagai hal seputar fotografi? Kirim saja pertanyaan ke Klinik IT detikINET di link berikut.

Yuk, belajar fotografi, editing dan ikut tur fotografi dengan infofotografi.com
.

(ash/ash)