Dari lineup ponsel Xiaomi 15 series, tipe 15T adalah yang paling terjangkau harganya dan tetap memiliki merk Leica di kameranya. Pengaruh Leica di kamera dan lensanya dapat dilihat dari standar kualitas lensanya dan pemrosesan gambarnya. Leica juga memberikan profil dan berbagai filter yang bisa diaplikasikan di kameranya.
Desain dan perbedaan dengan Xiaomi 15T Pro
Dari fisiknya, Xiaomi 15T dan 15T Pro terlihat mirip, dari desain dan ukurannya. Desainnya elegan, finishingnya matte dan kalau kena cahaya sedikit berkilau. Ada beberapa pilihan warna, di antaranya Rose Gold, Black dan Gray.
Baca juga: Review Kamera Oppo Reno 14 Pro |
Perbedaan utama kedua ponsel terletak di konfigurasi kameranya. Xiaomi 15T Pro lebih baik daripada yang 15T, karena memiliki lensa telefoto periskop yang lebih panjang, ekuivalen 115mm. Sedangkan Xiaomi 15T hanya punya lensa ~46mm dengan bukaan f/1.9. Untuk lensa utama atau widenya, 15T PRO juga sedikit lebih baik dari segi ukuran image sensor dan bukaan lensa-nya. Artinya, Xiaomi 15T Pro akan menghasilkan gambar yang lebih baik di kondisi kurang cahaya dan bisa memotret subjek yang lebih jauh.
Secara desain, kedua Xiaomi 15T punya layar berukuran sama, 6.83 inci, lebih besar daripada 14T yang memiliki ukuran 6.67 inci. Hanya saja, kualitas 15T Pro sedikit lebih baik dan mulus, 144hz dibandingkan 120 Hz.
Xiaomi juga mengikutsertakan casing silikon berwarna abu-abu tua untuk melindungi ponsel.
Kualitas Foto Xiaomi 15T
Meski demikian, kualitas foto yang bisa dihasilkan Xiaomi 15T sangat baik di kondisi cahaya yang cukup. Mungkin berkat prosesor dan tuningan Xiaomi x Leica yang menurut saya gayanya realistis dramatis. Resolusi maksimumnya lensa 1x dan 2x 50MP. Satu lagi modul yang sama dengan 15T Pro yaitu ultrawide 0.6x nya, 15mm dengan 12MP dengan bukaan f/2.
Kualitas gambar dengan lensa wide 1x memberikan hasil yang terbaik, meskipun di kondisi kurang cahaya, tapi yang tidak kalah menarik adalah lensa 2x zoomnya yang bersifat optical, yang ekuivalen dengan 46mm f/1.9. Lensa ini baru dan tidak umum, karena yang umum biasanya ekuivalen 50mm. Tapi bukan menjadi masalah karena 46mm lebih lebar sedikit saja, bagi sebagian orang lebih mudah untuk mengkomposisikan foto.
Dibandingkan Xiaomi 15T Pro, saya merasa 15T lebih cocok untuk digunakan sehari-hari, seperti untuk foto keseharian, gaya hidup, makanan, portrait, sedangkan 15T Pro lebih untuk penggemar fotografi yang lebih serius, dan traveler yang akan senang dengan lensa telefoto-nya, yang dapat membuat yang jauh lebih dekat.
Jarak fokal 46mm lebih fleksibel untuk digunakan sehari-hari daripada lensa telefoto 115mm di 15T Pro, terutama untuk digunakan sehari-hari dan lifestyle, tapi lensa ini punya keterbatasan, karena tidak dilengkapi dengan image stabilizer dan image sensor Light Fusion. Oleh sebab itu, untuk kondisi gelap, saya lebih cenderung memilih menggunakan lensa lebar 1x nya. Lensa ini juga tidak bisa fokus terlalu dekat. Saat memotret subjek dekat seperti makanan dan detail, Xiaomi akan otomatis mengganti kamera ke kamera utama dan melakukan in-sensor cropping.