Review Fujifilm X-H2, Kamera APS-C Banget!
Hide Ads

Review Fujifilm X-H2, Kamera APS-C Banget!

Enche Tjin - detikInet
Selasa, 13 Sep 2022 18:52 WIB
Review Fujifilm X-H2
Review Fujifilm X-H2, Kamera APS-C Banget! (Foto: Enche Tjin/Istimewa)
Jakarta -

Sesuai yang dijanjikan Fujifilm di bulan Juni 2022 yang lalu, Fujifilm akhirnya merilis Fujifilm X-H2 tanggal 8 September 2022 di Fujifilm X-Summit New York. Secara fisik, Fujifilm X-H2 identik dengan X-H2S, yang berbeda hanyalah label yang terletak di bagian kiri belakang kamera, dan di bagian depan X-H2 tidak memiliki tulisan apa-apa, sedangkan yang X-H2S ada huruf S-nya.

Review Fujifilm X-H2Foto: Enche Tjin/Istimewa

Review Fujifilm X-H2Foto: Enche Tjin/Istimewa

Fujifilm X-H2 dirancang oleh Fujifilm sebagai kamera kelas atas (flagship) atau profesional yang membutuhkan kamera beresolusi tinggi. X-H2 yang bersensor APS-C ini, dapat memotret 40 MP dan video sampai dengan 8k 30p, 4k 60p atau full HD 240p untuk slow mo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Desain kamera

Build quality kamera ini kokoh dengan desain seperti DSLR. Fujifilm X-H2 punya jendela bidik beresolusi tinggi (5,7 juta titik), layar putar, top LCD tambahan di atas kamera, pegangan yang besar dan banyak tombol yang dapat di kustomisasi sesuai kebiasaan fotografer/videografernya.

Review Fujifilm X-H2Foto: Enche Tjin/Istimewa

ADVERTISEMENT
Review Fujifilm X-H2Foto: Enche Tjin/Istimewa

Untuk mendukung profesional yang memotret berturut-turut atau merekam video resolusi tinggi, X-H2 dapat menerima dua memory card: CF Express Type B dan SD Card UHS II.

Kinerja

Berkat processor dan sensor generasi ke-V, kinerja kamera ini terasa sangat cepat dari buka-tutup dan operasional secara keseluruhan. Sistem autofokus yang telah dilengkapi teknologi deep learning AI lebih baik dalam mendeteksi berbagai subjek dari manusia (wajah dan mata), hewan, burung, motor/sepeda, pesawat terbang sampai kereta api.

Review Fujifilm X-H2Foto: Enche Tjin/Istimewa

Dibandingkan generasi sebelumnya, sistem AF cukup signifikan peningkatannya terutama dalam mendeteksi kepala manusia dan subjek yang kecil dalam frame foto.

Kualitas Gambar dan Video

Sensor 40MP X-Trans merupakan sensor paling tinggi untuk format APS-C saat ini dan kualitasnya terbilang sangat baik terutama jika dipasangkan dengan lensa-lensa baru Fujifilm XF.

Bagi yang membutuhkan lebih dari 40MP, tersedia multi-shot mode, yang mana kamera mengandalkan mekanik stabilizer di body untuk menggerakan sedikit sensor dan menangkap 20 frame foto dan kemudian menggabungkannya menjadi satu foto RAW yang memiliki resolusi 160MP.

Hasil dari foto nantinya bisa dilihat di Adobe Lightroom/Capture One versi terbaru. Dalam pengujian di dalam studio, kualitas gambar di ISO tinggi sangat baik dari ISO 100-1600. Di 1600-3200 noise mulai muncul, di ISO 6400-12800 detail berkurang banyak. Lebih dari lebih dari itu sebaiknya digunakan untuk keadaan yang darurat.

Secara umum, untuk kamera dengan resolusi sangat tinggi, ISO tinggi X-H2 masih tergolong baik. Memotret atau merekam video di kondisi gelap juga cukup terbantu dengan built-in stabilizer di body kamera yang mencapai maksimal 7 stop.

Review Fujifilm X-H2Foto: Enche Tjin/Istimewa

Review Fujifilm X-H2Foto: Enche Tjin/Istimewa

Halaman selanjutnya: Plus minus Fujifilm X-H2 >>>

Kelebihan dan Kekurangan Fujifilm X-H2

Banyak kelebihan X-H2 dibandingkan dengan kamera generasi dan lini kamera sebelumnya, dan fiturnya tergolong lengkap sebagai kamera flagship untuk profesional/advanced amateur. Keunggulan utamanya adalah resolusi atau kemampuan kamera menangkap detail. Selain itu electronic shutternya dapat mencapai kecepatan 1/180.000 detik. Kemampuan ini memudahkan fotografer yang sering memotret dengan bukaan besar di kondisi cahaya yang terang.

Kekurangan kamera ini hanya terlihat jika kita bandingkan dengan kamera Fujifilm yang telah dirilis sebelumnya yaitu X-H2S. Kamera X-H2 yang lebih baru ini sedikit lebih lambat sistem autofokus-nya untuk mengikuti subjek yang bergerak tidak beraturan dan frame rate di resolusi 4K terbatas ke 60p dibandingkan X-H2s yang mencapai 120p. Bagi yang mencari kamera berkinerja tinggi dengan resolusi yang lebih rendah, X-H2S pilihan yang lebih cocok.

Dengan kecanggihan dan kelengkapan fitur X-H2, ukuran kamera cukup besar dan beratnya mencapai 660 gram. Meskipun kamera ini relatif ringan dibandingkan dengan kamera profesional dari merk lain, tapi tidak begitu ideal untuk digunakan sehari-hari. Menurut saya lini Fujifilm X-T, X-S dan X-E lebih cocok jika portabilitas merupakan hal yang utama.

Sesuai dengan namanya, Fujifilm X-H2 siap untuk berbagai jenis fotografi, tapi melihat dari desain dan resolusinya yang tinggi, maka X-H2 cocok untuk landscape, portrait, still life, product dan commercial photography.

Contoh-contoh foto sebagai berikut:

Review Fujifilm X-H2Hasil foto di saat sunrise dengan ISO 125 memberikan hasil yang detail dengan dynamic range yang baik. Foto: Enche Tjin/Istimewa

Review Fujifilm X-H2Keuntungan dari kamera beresolusi tinggi terletak pada detailnya. Foto: Enche Tjin/Istimewa

Review Fujifilm X-H2Crop dari foto di atas. Foto: Enche Tjin/Istimewa

Review Fujifilm X-H2Sistem deteksi autofokus yang baru ini dapat mendeteksi kepala pesepeda meskipun ukurannya kecil. Foto: Enche Tjin/Istimewa
Review Fujifilm X-H2Crop dari foto di atas. Foto: Enche Tjin/Istimewa
Review Fujifilm X-H2Hasil foto pada umumnya detail dan tajam. Foto: Enche Tjin/Istimewa
Review Fujifilm X-H2Contoh foto dengan lensa f/1.2 dan 1/180.000 detik di pagi hari. Foto: Enche Tjin/Istimewa

Spesifikasi utama Fujifilm X-H2

  • 40MP APS-C X-Trans sensor X-Processor
  • Video 8K 30p, 4K 60p, FHD 240p Multi-shot 160MP
  • ISO 125-12800 (expandable to 51200)
  • E. shutter max 1/180.000 detik15fps
  • 1/8000 mechanical shutter
  • 500.000 shutter reliability
  • Network communication (Ethernet 600mbps,4k live streaming, wifi, 5G smartphone)