Tercengang! Fotografer Ini Potret Bulan Purnama Cacing Ukuran Raksasa

Tercengang! Fotografer Ini Potret Bulan Purnama Cacing Ukuran Raksasa

ADVERTISEMENT

Tercengang! Fotografer Ini Potret Bulan Purnama Cacing Ukuran Raksasa

Adi Fida Rahman - detikInet
Sabtu, 11 Mar 2023 09:15 WIB
Worm Moon
Tercengang! Fotografer Ini Potret Bulan Purnama Cacing Ukuran Raksasa. Foto: instagram.com/tomlast
Jakarta -

Belum lama ini berlangsung fenomena Bulan purnama cacing atau Worm Moon. Seorang fotografer mengabdikannya dengan ukuran raksasa.

Dia adalah Tom Last, seorang fotografer astrofotografi. Dirinya sengaja pergi ke Llandudnom, Wales, Inggris, untuk memotret Worm Moon.

Tom membawa persenjataan berupa lensa prima 800mm yang ditempatkan 16 km jauhnya dari pantai Lleiniog antara Beaumaris dan Penmon di pantai tenggara Anglesey.

Ini memberinya pandangan langsung ke seberang laut ke Pantai Barat Llandudno. Untuk memastikan dia berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat, dia menggunakan aplikasi untuk menghitung lintasan bulan dan garis pandangnya.

"Terkadang Anda perlu mencari lokasi terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada pohon yang menghalangi pandangan Anda atau seseorang belum membangun rumah baru baru-baru ini," katanya. "Dengan gambar Llandudno, saya pergi ke Lleiniog pada tengah hari, menembakkan beberapa tembakan, lalu kembali ke rumah selama enam jam - saya tinggal hanya 10 menit di jalan."

Dengan perencanaan yang cermat dan sedikit keberuntungan terbayar. Hasil jepretannya begitu memukau.

"Berkali-kali dalam lima tahun terakhir saya digagalkan pada saat-saat terakhir. Ada pepatah dalam pekerjaan ini ..... Anda tidak akan pernah mendapatkan foto yang bagus jika Anda tidak pernah keluar, dan jika Anda keluar, Anda mungkin masih tidak akan mendapatkan bidikan yang bagus!" ujar Tom.

[Gambas:Instagram]

Untuk diketahui di negara-negara barat, fenomena Bulan purnama memang punya penamaan yang unik. Biasanya, penamaan tersebut didasarkan pada musim kemunculan purnama dan penampakannya, misalnya Strawberry Moon, yang muncul saat musim panen buah stroberi dan purnamanya terlihat kemerahan.

Demikian juga halnya dengan Worm Moon. Sebutan itu berasal dari orang-orang suku Indian Naudowessie (Dakota) dan telah digunakan oleh kelompok penduduk asli Amerika lainnya. Worm Moon, menurut Old Farmer's Almanac, mengacu pada musim cacing bermunculan dari tanah setelah hujan musim semi.

Penelitian lebih lanjut mengungkapkan penjelasan lain tentang penamaan Worm Moon. Pada tahun 1760-an, Kapten Jonathan Carver mengunjungi Naudowessie (Dakota) dan suku-suku asli Amerika lainnya, dan menulis bahwa nama Worm Moon mengacu pada jenis cacing berbeda (larva kumbang) yang mulai muncul dari kulit pohon tempat ia bersembunyi selama musim dingin.



Simak Video "Jangan Sampai Terlewat! Supermoon Terakhir 2022 Akan Terjadi Besok! "
[Gambas:Video 20detik]
(afr/afr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT