GFX100 adalah kamera flagship baru di lini GFX, yaitu lini berisikan kamera mirrorless medium format Fujifilm. Sensornya bertipe CMOS dan punya diagonal 55mm, alias sama dengan sensor GFX 50S dan GFX 50R.
Sebagai perbandingan, sensor full fram 35mm punya diagonal 43mm, jadi sensor di GFX 100 ini mempunyai permukaan lebih besar 1,7 kali, demikian dikutip detikINET dari Petapixel, Minggu (25/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
GFX100 juga mempunyai in body image stabilization (IBIS) dan teknologi autofokus on board phase detection hybrid. IBIS-nya sendiri diklaim bisa memberikan toleransi getaran hingga 5,5 stop.
Sistem shutternya sendiri ditopang oleh empat pegas yang ada di kamera untuk mengurangi getaran saat shutter terbuka dan tertutup.
"Hal ini bisa memperluas cakupan situasinya di mana pengguna bisa (memotret) secara handheld dan tetap bisa menikmati resolusi ultra tinggi 100megpaixel+," tulis Fujifilm dalam keterangannya.
![]() |
Sistem AF phase detection hybrid-nya mempunyai 3,76 juta pixel phase detection yang tersebar di hampir seluruh sensornya. Hal ini membuat fotografer bisa memfokuskan subjek di hampir semua bagian frame.
Fujfilm pun mengklaim autofokus di GFX 100 210% lebih kencang ketimbang GFX 50R, yang menggunakan sistem autofokus kontras yang konvensional, namun dengan catatan lensa yang dipakai berjenis fast prime.
Desain GFX 100 pun berbeda dari GFX 50 dan GFX 50R, yaitu dilengkapi vertical grip, namun bobotnya tetap terjaga karena menggunakan rangka berbahan magnesium. Ada juga 95 titik weather sealing yang membuat kamera ini tahan debu dan cuaca.
Meski sensornya besar, bodi GFX100 tak lebih besar dari DSLR dengan sensor full frame 35mm. Dimensinya hanya 15,6x16,36x10,29 cm dengan bobot 1,36 Kg dengan 2 baterai, sebuah kartu memori, dan EVF terpasang. Sebagai perbandingan, Canon 1D X Mark II dimensinya (15,8Γ16,8Γ8,26cm) dengan bobot 1,53 Kg.
Untuk mode video, GFX 100 bisa merekam video 4K/30p, dan bisa merekam dengan format F-log Rec 2020 dan merekam video 4:2:2 10 bit uncompressed melalui port HDMI-nya.
![]() |
Ada dua slot kartu SDXC, sebuah port USB-C, mikrofon, dan headphone, serta konektor shutter release 2,5mm. Prosesornya adalah X-Processor 4 engine milik Fujifilm, 16-bit RAW, WiFi/Bluetooth, serta bisa tethered ke PC dengan software Capture One.
Fujifilm GFX 100 mulai dijual pada 27 Juni mendatang dengan harga USD 10 ribu atau sekitar Rp 140 juta. (asj/asj)